Sukses

Sekjen PDIP Optimistis Pemilu 2024 Jujur dan Adil, Singgung soal DPT di Pacitan

Hasto mengatakan selama 10 tahun kepemimpinan nasional di mana PDIP menjadi pemenang pemilu, tak ada kecurangan yang dilakukan dan suara rakyat dapat tersalurkan dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, tidak akan terjadi lagi pemilu yang diwarnai dugaan kecurangan dan penggelembungan Daftar Pemilih Tetap (DPT) hingga membuat suara partai tertentu melonjak signifikan.

"Ketika dipimpin PDI Perjuangan, dari DPT-nya saja itu dipastikan bahwa hak konstitusional untuk memilih itu dijamin oleh konstitusi," ujar Hasto di Surabaya, Minggu 19 Maret 2023.

Hasto mengatakan, PDIP tak pernah melakukan manipulasi DPT sebagaimana terjadi di Pacitan pada Pemilu 2009 yang membuat sebuah partai suaranya bisa naik ratusan persen.

Oleh karena itu, Hasto optimis Pemilu 2024 akan berjalan Jujur dan Adil (Jurdil) serta lancar, karena rakyat sudah memiliki kesadaran politik yang baik.

"Selama ini PDI Perjuangan percaya bahwa rakyat memiliki kesadaran yang baik, menjadi penopang bagi demokrasi yang jujur dan adil, yang menempatkan rakyat memiliki kedaulatan tertinggi dalam demokrasi. Sehingga kami selalu optimis, percaya pemilu akan berjalan dengan baik," ucapnya.

Hasto juga mengatakan selama 10 tahun kepemimpinan nasional di mana PDIP menjadi pemenang pemilu, tak ada kecurangan yang dilakukan dan suara rakyat dapat tersalurkan dengan baik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sekjen PDIP Bantah Tudingan Kecurangan Pemilu di Masa Jokowi

Hasto sebelumnya membantah tudingan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai adanya potensi kecurangan pada Pemilu 2024 di bawah kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mohon maaf Pak SBY tidak bijak. Dalam catatan kualitas Pemilu, tahun 2009 justru menjadi puncak kecurangan yang terjadi dalam sejarah demokrasi, dan hal tersebut Pak SBY yang bertanggung jawab. Jaman Pak Harto saja tidak ada manipulasi DPT. Jaman Pak SBY manipulasi DPT bersifat masif," kata Hasto dalam berita di kanal peristiwa Liputan6.com yang tayang pada Sabtu, 17 September 2022.

"Salah satu buktinya ada di Pacitan. Selain itu Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati, yang seharusnya menjadi wasit dalam Pemilu, ternyata kemudian direkrut menjadi pengurus teras Partai Demokrat. Di luar itu, data-data hasil Pemilu kemudian dimusnahkan. Berbagai bentuk tim senyap dibentuk," tambahnya.

 

 

 

Reporter: Dian Kurniawan/ Liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.