Sukses

Golkar-PKB Kian Dekat, Airlangga: Pohon Beringin Daunnya Hijau

Airlangga menyebut bahwa pertemuannya dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merupakan bagian dari komunikasi politik.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan hubungan antara partainya dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga hari ini berjalan dengan sangat baik meskipun berbeda poros koalisi. Bahkan, dia mengatakan komunikasi yang terjalin kian intens.

Hal ini disampaikan Airlangga usai membuka kegiatan kuliah umum bertajuk Kepemimpinan Transformatif yang Berbasis Karya di Golkar Institute, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (13/3/2023).

"Hubungan Golkar dengan PKB, kita cukup intens," kata Airlangga.

Diketahui, belakangan Partai Golkar yang saat ini berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP, memang diisukan akan melebur ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang digagas PKB dan Gerindra.

Menanggapi hal ini, Airlangga menyebut bahwa pertemuannya dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merupakan bagian dari komunikasi politik.

Sembari tertawa, Airlangga menyinggung lambang Partai Gerindra berupa pohon beringin yang daunnya berwarna hijau.

"Apalagi Partai Golkar lambangnya pohon beringin, daunnya hijau," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dampak Pertemuan Airlangga dan Cak Imin Bisa Mengubah Peta Koalisi di Pemilu 2024

Pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan mengubah peta koalisi di Pemilu. Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, mengatakan, akan terjadi perubahan di Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Gerindra-PKB sebagai dampak dari pertemuan tersebut.

"Kalau saya ditanya misalnya pak Airlangga kepala suku KIB, bertemu KKIR itu pak Muhaimin ya, itu memang sebuah dinamika yang kemudian bisa menghasilkan perubahan di KIB maupun KKIR, begitu saja melihatnya," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/2).

Arsul mengatakan, koalisi yang telah dibangun saat ini, yaitu KIB, Gerindra-PKB sampai koalisi perubahan yang mengusung Anies Baswedan masih belum final. Masih mungkin terjadi ada yang bubar, ada yang bertambah anggota sampai penetapan di KPU.

"Itu harus dilihat sebagai sebuah koalisi yang masih dinamis artinya apa nanti bisa bertambah bisa juga berkurang," ujar Arsul.

Menurutnya, sampai hari ini Golkar, PPP dan PAN masih solid. Tetapi belum ada pembicaraan sama sekali terkait calon presiden yang akan diusung.

"Justru kalau kita bicara nama yang berbeda-beda ya wajar wong kita belum mulai pembicaraan dan belum mengambil keputusan yang lucu kalau kita sudah sepakat mengambil keputusan si A si B kemudian ada partai mengatakan 'Gw sih sebenernya pinginnya si C atau si D' selama kita belum duduk bareng belum mulai membahas siapa saja boleh," ujar Arsul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.