Sukses

Ma'ruf Amin Buka Pintu Rumahnya untuk Buka Puasa Bareng Sandiaga Uno

Ma'ruf mengaku, sampai detik ini belum ada permintaan dari pihak Sandiaga untuk bertemu

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin membuka pintu kepada calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno untuk bertemu membicarakan rekonsiliasi pasca-pemilu. Ma'ruf mengaku pertemuannya dengan Sandiaga bisa saja terjadi pada Ramadan kali ini.

"Saya tidak mengajak buka bersama, kalau mereka mau buka bersama di tempat saya, mari," ujar Ma'ruf di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2019).

Ma'ruf mengaku, sampai detik ini belum ada permintaan dari pihak Sandiaga untuk bertemu. Termasuk soal ajakan berbuka puasa bersama. Namun, Ma'ruf setuju dengan ide melakukan rekonsiliasi.

"Terbuka lah. Wong kita ini membangun persaudaraan kok. Kan itu semua murid saya, sahabat saya, enggak ada musuh. Karena itu kita harus merajut kembali lah," tegas Ketum MUI nonaktif itu.

Kendati demikian, Ma'ruf enggan menjemput bola untuk menghubungi Sandiaga. Dia mengaku, hanya menunggu kedatangan Sandiaga.

"Saya bilang, saya kan menawarkan, silakan. Katanya Sandiaga mau buka sama saya, silakan. Mau buka bersama boleh," kata Ma'ruf.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ajakan Sandiaga

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku, dirinya terbuka dengan rencana silaturahmi bersama dengan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin. Namun, ia belum bisa memastikan kapan pertemuan itu akan dilangsungkan.

Menurutnya, sebaiknya sekarang ini kedua pihak fokus mengawal proses penghitungan suara Pemilu 2019.

"Silaturahim anytime, fokus kita sekarang adalah memastikan sampai tanggal 22 Mei ini kita jaga prosesnya jujur adil," tutur Sandi di Kawasan Glodok, Jakarta, Senin (29/4/2019).

"Menurut saya, sekarang elite fokus dulu ke jujur dan adil ini bisa kita hadirkan dalam pemilu kita ini yang sudah memakan begitu banyak biaya, waktu, perhatian dari masyarakat, dan sekarang memakan korban yang luar biasa banyaknya. Ini jadi suatu tugas buat kita tuntaskan," Sandiaga Uno melanjutkan.

Sandi menjelaskan, fokus pada proses pengawalan ini penting dilakukan agar Pemilu 2019 dapat berjalan mulus. Apalagi, Pemilu 2019 juga dianggapnya menantang karena banyak isu kecurangan serta petugas KPPS yang jatuh sakit dan meninggal dunia.

Sandi menilai, sekarang ini beberapa kecurangan pun sebenarnya sudah terjadi dan harus segera diatasi. "Presiden sendiri kan sudah mengakui ada kecurangan itu. Nah kita mari tindak lanjuti kecurangan tersebut dan pastikan, ini satu suara pun juga sangat berharga," ujar Sandiaga Uno.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.