Liputan6.com, Jakarta - Hildebrand & Wolfmüller merupakan merek sepeda motor pertama di dunia yang diproduksi secara massal. Sepeda motor asal Jerman yang pertama kali dibuat pada 1894 hingga 1897 ini telah terjual dalam lelang dengan nilai fantastis Rp 3,1 miliar.
Sepeda motor Hildebrand & Wolfmüller yang telah hidup selama lebih dari 100 tahun menyimpan banyak sejarah. Dari segi bentuk, Hildebrand & Wolfmüller tidak terlihat seperti sepeda motor yang sering terlihat di jalan.
Pada masa itu, bentuk sepeda motor memang lebih menyerupai sepeda biasa yang dipasangkan mesin. Meskipun terbilang primitif jika dibandingkan dengan motor-motor modern, namun mesin motor pertama di dunia ini merupakan bagian dari sejarah yang patut diapresiasi.
Mesin motor Hildebrand & Wolfmüller ini memang bukan yang tercanggih, tetapi di dalamnya terdapat keunikan-keunikan tersendiri. Di antaranya adalah tangki bensin yang ada di dalam rangka, spakbor belakang yang juga berfungsi sebagai tangki air, dan rem yang masih menggunakan metal pads layaknya sepeda biasa.
Fitur lainya yang tidak kalah menarik adalah tali karet yang dipasangkan di kedua sisi mesin sepeda motor tertua di dunia ini, yang bertujuan untuk mengembalikan piston ke TDC.
Kemenparekraf meninjau langsung lokasi yang akan dijadikan tempat perhelatan F1 Powerboat di Danau Toba, Sumatera Utara. Ajang ini merupakan kelas tertinggi balap perahu motor paling bergengsi di dunia.
Tak Ada Modifikasi
Sejak 1990, motor ini telah berpindah tangan pada seorang kolektor Spanyol bernama Carlos Garriga. Uniknya, sejak pertama kali dibuat tidak ada sedikitpun modifikasi di motor tua ini sehingga seluruh spare part-nya masih sama persis dari pertama kali dibuat.
Sekitar minggu lalu, motor legendaris ini resmi dijual dengan harga 195.500 Euro atau setara dengan Rp 3,1 miliar. Pelelangan sepeda motor tertua di dunia ini diadakan di Bonhams, salah satu tempat lelang terbesar dan tertua di dunia.
Advertisement
Infografis Motor Listrik
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.