Sukses

Jamin Ketersediaan Bahan Baku, Menteri Investasi Rayu Volkswagen Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia yang merayu pabrikan asal Jerman, Volkswagen untuk produksi mobil listrik secara lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia memang tengah gencar melakukan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. Bahkan, langkah terbaru, adalah usaha dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia yang merayu pabrikan asal Jerman, Volkswagen untuk produksi mobil listrik secara lokal.

Ia menegaskan, jika Kementerian Investasi/BKPM siap memfasilitasi kebutuhan bahan baku industri baterai dan kendaraan listrik. Volkswagen (VW) di Eropa dan seluruh dunia. Selain itu, pihaknya juga terus mendorong Volkswagen untuk merealisasikan rencana investasi mereka dalam industri pemurnian nikel hingga produksi Precursor Cathode Active Materials (PCAM) di Indonesia.

"Saya datang langsung ke sini (Jerman) untuk menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi rencana investasi Volkswagen di Indonesia. Tidak usah khawatir dengan perizinan dan insentif yang akan diberikan pemerintah Indonesia. Kami akan urus langsung," ujarnya dalam keterangan resmi, ditulis Rabu (13/10/2021).

Bahlil yakin dengan potensi Indonesia yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Hal ini dinilainya jadi peluang bagi produsen mobil listrik di dunia untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia.

"Saya ingin ada banyak pemain di industri baterai dan mobil listrik di Indonesia agar industri ini tumbuh pesat. Supaya konsumen memiliki banyak pilihan dan harga pun menjadi kompetitif," imbuh Bahlil.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanggapan Volkswagen

Sementara itu, CEO Volkswagen Group Components Thomas Schmall berpendapat, pihaknya juga ingin mengetahui lebih lanjut terkait rantai nilai potensial bahan baku baku baterai dari Indonesia.

Itu untuk kebutuhan pabrik baterai di Eropa yang akan datang serta informasi terkini mengenai regulasi ekspor di Indonesia.

"Kami melihat potensi ekosistem mobil listrik yang besar di Indonesia mengingat berlimpahnya bahan baku yang ada. Kami berharap dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM dalam memberikan rekomendasi pasokan bahan baku serta biaya yang stabil untuk produksi baterai pertama Volkswagen yang dijadwalkan akan dimulai pada triwulan II tahun 2025 mendatang," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Poin Penting Cegah Penularan Covid-19 pada Anak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.