Sukses

Cegah Penularan Corona Covid-19, Busa Helm Bisa Disemprot Disinfektan?

Penularan Corona Covid-19 tidak hanya dari manusia ke manusia saja. Benda mati pun bisa menjadi media penularan virus berbahaya ini, contohnya helm.

Liputan6.com, Jakarta - Penularan Corona Covid-19 tidak hanya dari manusia ke manusia saja. Benda mati pun bisa menjadi media penularan virus berbahaya ini, contohnya helm.

Helm menjadi salah satu benda potensial bagi penularan virus corona, apalagi jika jarang dibersihkan dan berganti-ganti pemakai. Untuk mengantisipasi penularan, helm sebaiknya sering dicuci dan disarankan untuk ikut disemprot cairan disinfektan.

Namun, dalam penyemprotan cairan kimia tersebut perlu memperhatikan beberapa hal. Salah satunya, bolehkah bagian dalam helm ikut disemprot disinfektan?

"Pada dasarnya helm aman jika menggunakan disinfektan, tetapi tidak disarankan untuk visor," buka Boy Wiryawan, Manager Store Deride, gerai perlengkapan bikers premium.

Pasalnya kandungan kimia dalam cairan disifektan dapat mengurangi kualitas dan kejernihan kaca helm. Apalagi, jika sisa-sisa disinfektan masih menempel, bisa mengganggu kesehatan pemakainya.

Sebaiknya saat menyemprot disinfektan, visor dilepas atau dilapisi plastik jika buka pasangnya dinilai sedikit bikin repot.

"Kalo visor kita tetap sarankan dibersihkan dengan air saja. Jika menambahkan sabun, gunakan sabun yang berbahan dasar air (water base)," ujarnya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sabun

Sabun dapat berfungsi mengangkat lapisan lemak yang menempel. Sebab bagian terluar virus corona sendiri dilapisi lemak, sehingga sabun yang mengandung molekul surfaktan yang dapat menarik lemak.

"Kalau tidak salah bagian luar dari virus corona itu terbuat dari lemak yang membuat mereka mudah menempel ke permukaan. Maka sabun dapat membantu melarutkan lemak agar virus tidak menempel," katanya.

Menurut Boy penyemprotan disinfektan tidak merusak busa helm, meski helm impor berharga mahal sekalipun. Jika memang ingin disemprotkan, maka pastikan bagian dari helm tersebut kering. Pengganti lainnya adalah mencuci helm secara teratur.

Usai disemprot helm jangan tidak dipakai dulu, melainkan tunggu bagian dalam kering dari cairan disinfektan. Sebaiknya tidak menjemurnya langsung di bawah sinar matahari.

"Untuk bagian shell tidak masalah dijemur dengan terik matahari langsung, tapi kalau interior disarankan diangin-anginin saja. Jangan langsung di terik matahari, takut merusak busa di interiornya," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Saran Lainnya

Saran lainnya, usai disemprot disinfektan sebaiknya setelah kering helm dicuci kembali dengan sabun khusus helm. Pasalnya sisa-sisa kandungan disinfektan dikhawatirkan menempel di dalam interior, sehingga dapat membahayakan kesehatan.

"Dikarenakan helm berdekatan dengan muka, maka kita lebih khawatir dengan orang tersebut dengan disinfektan yang mereka gunakan. Karena ada beberapa disinfektan yang tidak bagus jika terkena mata, dihirup atau masuk ke dalam mulut," terangnya.

Satu lagi dianjurkan adalah menjaga helm tidak dipakai oleh banyak kepala, alias tidak dipinjamkan ke orang lain. Penggunaan balaclava juga bisa membantu untuk mengurangi pencegahan penularan virus.

"Helm dipakai sendiri saja, jangan dipinjam-pinjamkan ke orang lain karena kita tidak tahu apakah orang tersebut sudah terinfeksi corona atau tidak. Kenapa dianjurkan pakai balaclava? Karena selain meyerap keringat, balaclava mudah untuk dicuci dan dibersihkan," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini