Menjajal Ban Dunlop SP Sport LM705 Berteknologi Shinobi

Test ban Dunlop SP Sport LM705 (Amal/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Sumi Rubber Indonesia selaku produsen ban Dunlop di Indonesia mengajak media nasional untuk menjajal ban terbarunya, Dunlop SP SPORT LM705. Ban ini akan meluncur secara resmi pada Maret 2020 mendatang.

Hendra Himawan, GM Sales Plan & Admin PT Sumi Rubber Indonesia menjelaskan, produk Dunlop SP Sport LM705 ini menggunakan teknologi Dunlop terbaru yang disebut teknologi Shinobi.

“Teknologi Shinobi adalah Teknologi Baru Dunlop dalam hal desain ban (profil + pola telapak), yang dapat mengefektifkan fungsi dinding samping dan telapak ban untuk meredam getaran ban di jalan bergelombang, jelas Hendra.

Jalan Panjang Dunlop Sebelum Jadi Ban OEM

Serangkaian uji coba ini meliputi Comfort Test, Noise Test, High Speed Lane Change Test, dan Stability Test. Pengujian yang dilakukan di Central Park, Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ini semakin menantang karena hujan deras yang tak kunjung berhenti.

Untuk membandingkan produk barunya dengan kompetitor, Dunlop menggunakan dua unit Toyota Camry 2.5V. Dimana pada mobil pertama menggunakan ban Dunlop SP SPORT LM705 dan mobil kedua dilengkapi ban kompetitor.

Setiap media mendapatkan kesempatan satu kali untuk duduk sebagai penumpang baris kedua pada kedua mobil tersebut. Ban pada kedua mobil disamakan tekanan anginnya, yaitu 35 psi, selain itu sopirnya pun sama. Fitur keselamatan seperti kontrol traksi dinyalakan.

2 dari 2 halaman

Comfort Test dan Noise Test

Comfort Test atau uji kenyamanan dan Noise Test atau uji kesenyapan untuk mengetahui kemampuan ban meredam getaran dan suara yang timbul ketika mobil melewati permukaan jalan tidak rata dan kasar. Mobil melaju dengan kecepatan di bawah 50 kpj melewati rubber sheet. Meski terasa samar, ban terbaru Dunlop terasa sedikit lebih kedap dan juga memiliki peredaman yang baik.

High Speed Lane Change Test

High Speed Lane Change Test atau uji perpindahan lajur dalam kecepatan tinggi dan Stability test atau uji kestabilan untuk mengetahui respons dan stabilitas ban ketika mobil melalui jalan yang berkelok. Perpindahan jalur dilakukan pada kecepatan 100 kpj. Nyaris tak ada perbedaan yang signifikan pada saat perpindahan jalur pada kedua merek.

Lain halnya saat uji stabilitas menghindari cone pada kecepatan 80 kpj. Saat merasakan ban kompetitor, gejala oversteer terasa saat ban belakang bergeser dan sopir harus mengoreksi. Sementara itu, Dunlop SP Sport LM705 terasa stabil dan ban belakang tidak bergeser.

Sayangnya pihak Dunlop Indonesia tidak memberikan kesempatan kepada media untuk menjajal langsung ban terbarunya. Selain itu, media pun hanya diperkenankan untuk mengambil gambar pengujian ini dari luar mobil. Sehingga Liputan6.com tidak bisa membandingkan gaya berkendara dari dalam mobil melalui video.