Sukses

Pakai Mobil Listrik Lebih Irit Dibanding Mobil Konvensional?

Penelitian ini pun menemukan bahwa 75% pemilik mobil listrik mengisi ulang daya baterai di rumah. Artinya, pembeli mobil listrik itu tak bergantung pada fasilitas di tempat umum.

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan mobil listrik di Indonesia memang belum populer. Namun, kendaraan ramah lingkungan ini bisa dibilang menjadi tren di berbagai belahan dunia, sebut saja Kanada.

Mengutip dari Clean Technica, sebuah penelitian di Kanada menyatakan bahwa 96% pemilik mobil listrik tak akan kembali ke kendaraan bermesin konvensional. 

Penelitian ini pun menemukan bahwa 75% pemilik mobil listrik mengisi ulang daya baterai di rumah. Artinya, pembeli kendaraan ramah lingkungan itu tak bergantung pada fasilitas di tempat umum.

Mereka juga mendapati bahwa biaya operasional mobil listrik lebih murah dibanding kendaraan konvensional. Inilah yang membuat masyarakat di Kanada mulai meninggalkan mobil berbahan bakar fosil.

Untuk menempuh 24.000 km, mobil listrik hanya membutuhkan biaya sebesar USD546 atau Rp7,5 jutaan. Sedangkan pada kendaraan konvensional, uang yang dikeluarkan jauh lebih banyak, mencapai USD1.255, setara Rp17 jutaan (Kurs USD 1 = Rp13.748).

Hal lain yang ditemukan penelitian ini adalah mobil listrik tidak memerlukan perawatan sebanyak kendaraan konvensional. Artinya, biaya yang dikeluarkan pun bisa ditekan sampai di bawah USD1.000, sekitar Rp13,7 jutaan per tahun.

Sumber: Otosia.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ikut GIIAS 2020, Mobil Listrik Kia Siap Unjuk Gigi

Tak mau ketinggalan menyambut era kendaraan ramah lingkungan, Kia mengaku siap membawa mobil listrik untuk diperkenalkan di Indonesia pada ajang otomotif GIIAS 2020.

Hal itu diungkapkan Marketing and Development Division Head PT Kreta Indo Artha, Ario Soerjo di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

 

"Minimal (mobil listrik Kia) dipamerin. Karena kita mendukung GIIAS, terlebih GIIAS punya nama future mobility launch. Kan pas mobil Kia dipajang di situ teknologinya," katanya.

Meski enggan mengungkapkan model dan spesifikasi kendaraan yang akan dibawa, Ario menegaskan mobil tersebut tak datang dari segmen hybrid karena menggunakan full battery.

"Kalau dilihat dari line up-nya sendiri kalian bisa lihat, KIA mainnya sudah kayak Hyundai. Berarti full battery," ujarnya.

Sebagai informasi, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), resmi memperkenalkan dan membuka keran pemesanan untuk mobil listrik terbarunya. 

Hyundai Ioniq Electric didatangkan langsung alias CBU dari Korea Selatan, dibanderol dengan harga Rp569 juta off the road.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.