Sukses

Motor Matik Tanpa Kick Starter Mogok karena Banjir, Begini Cara Mengatasinya

Bagi pemilik kendaraan yang memiliki motor matik tanpa kick starter, seperti Yamaha NMax ataupun Honda PCX, jangan khawatir saat kuda besi kesayangan terendam banjir

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang melanda Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, membuat sejumlah wilayah tersebut terendam banjir, Rabu-Kamis (1-2/1/2020). Tidak hanya tempat tinggal, banyak kendaraan yang tengah diparkir atau melintas juga terkena imbasnya, dan mengalami kerusakan alias mogok.

Nah, bagi pemilik kendaraan yang memiliki motor matik tanpa kick starter, seperti Yamaha NMax ataupun Honda PCX, jangan khawatir saat kuda besi kesayangan terendam banjir. Meskipun tidak bisa dihidupkan secara manual alias diselah, cara penganganannya tidak berbeda jauh dengan yang masih memiliki kick starter.

Dijelaskan Slamet Kasianom, Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), jika kondisi motor atau komponennya masih bagus, tidak perlu khawatir air masuk ke mesin atau ruang bakar.

"Paling, air masuk ke knalpot, filter udara, atau transmisi (CVT). Karena saat kondisi mesin motor mati, semua klep kondisinya tertutup," jelas Slamet kepada Liputan6.com, Kamis (2/1/2020).

Lanjut Slamet, penanganan saat motor terendam atau setelah melintasi banjir, pastikan air yang di knalpot dibuang. Caranya, bisa diangkat ban depannya atau jika membawa perkakas atau kunci-kunci lengkap bisa mecopot knalpot terlebih dahulu.

"Sedangkan yang di boks filter, jika masih standar ada lapisan minyak di filternya. Jadi, kalau ada air tidak mungkin menyatu atau masuk ke dalam. Biasanya, filter tinggal dibuka dan dikeringkan," tegasnya.

Sementara itu, untuk air yang di CVT, bisa saja cukup didiamkan hingga mengering atau menguap sendiri. Biasanya, saat mesin nyala, dan panas, air bakal kering sendiri di CVT.

"Sebenarnya kalau ada air di CVT, pengaruhnya hanya tidak bisa jalan saja karena ada yang selip. Jika air di CVT sudah kering, maka roda akan berputar kembali dan bisa jalan seperti biasa. Dari mesin nyala hingga CVT kering dan motor bisa jalan lagi, paling sekitar tiga menit," tambah Slamet.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan sampai air ke ruang bakar

Saat mengeringkan knalpot, cara yang paling sederhana adalah dengan memutar gas terus menerus. Biasanya, gas sepeda motor sekitar 3.000 sampai 5.000 rpm agar air di knalpot mengering.

"Tapi, jangan tutup gas agar air tidak masuk ke ruang bakar. Jika ada semprotan air dari knalpot, teruskan saja hingga air kering," ujar Slamet.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan motor, tergantung seberapa banyak air masuk ke knalpot. Saat mengeringkan knalpot, rasakan juga apakah CVT sudah kering, dan ditandai dengan mulai berputarnya roda belakang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.