Sukses

Ekspor Turun, Toyota Indonesia Tambah Negara Tujuan

Mulai pertengahan tahun, akan ada ekspansi ekspor ke beberapa negara tujuan baru di kawasan Amerika Tengah

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekspor secara utuh (CBU) PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sepanjang Januari sampai April 2019 tidak terlalu menyenangkan. Sepanjang empat bulan pertama tahun ini, performa ekspor raksasa asal Jepang ini, hanya 61.600 unit atau turun enam persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sebesar 65.700 unit.

Meskipun kinerja ekspor CBU pada Januari sampai April 2019 kurang memuaskan, Toyota tidak serta merta mengoreksi target pertumbuhan ekspor dan masih optimis bahwa pertumbuhan di atas 5 persen hinggaakhir 2019 dapat dipenuhi.

"Belum ada koreksi terhadap target ekspor. Kami masih optimis target pertumbuhan di atas 5 persen dapat tercapai," jelas DirekturAdministrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT TMMIN, Bob Azam dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Jumat (24/5).

Lanjutnya, mulai pertengahan tahun, akan ada ekspansi ekspor ke beberapa negara tujuan baru di kawasan Amerika Tengah. Ditambah adanya permintaan fleet order dari negara-negara Timur Tengah diharapkan bisa membantu tercapainya target yang ditetapkan.

Penambahan negara tujuan di kawasan Amerika Tengah tersebut melalui proses yang tidak singkat.

Studi pasar termasuk peraturan dan regulasi di negara kandidat tujuan ekspor baru dilakukan langsung oleh divisi terkait di TMMIN sejak 2018 yang lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Undang distributor

Pada November tahun lalu, TMMIN mengundang para distributor dari kandidat negara tujuan ekspor baru ke Indonesia untuk melihat proses produksi di pabrik Karawang serta berdiskusi mengenai hal-hal yang terkait dengan tren pasar dan karakteristik konsumen di negara-negara tersebut.

Setelah seluruh proses studi selesai, TMMIN kemudian mengusulkan potensi perluasan ekspor ini ke pihak prinsipal untuk mendapatkan persetujuan.

"Persaingan yang semakin sengit ditambah dengan kondisi ekonomi global yang kurang stabil, membuat kami harus semakin proaktif dalam meningkatkan performa ekspor, tidak hanya menunggu order dari prinsipal. TMMIN membuat divisi khusus yang bertugas mencari pasar-pasar tujuan ekspor baru sebagai upaya dalam menjawab tantangan tersebut," pungkas Bob Azam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.