Sukses

GTI Dekati Panglima TNI Biar Dapat Pesanan Motor Listrik Gesits

Panglima TNI memiliki ide mengalokasikan beberapa ribu unit Gesits untuk operasional Babinsa (Bintara Pembina Desa).

Liputan6.com, Jakarta - Ketertarikan terhadap sepeda motor listrik karya anak bangsa, Gesits, tidak hanya diperlihatkan Presiden Joko Widodo. Setelah orang nomor satu di Negara ini mencoba motor ramah lingkungan tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ternyata juga berminat membeli Gesits.

Melalui cuitan di twitter resminya, Panglima TNI memiliki ide mengalokasikan beberapa ribu unit Gesits untuk operasional Babinsa (Bintara Pembina Desa). Menurutnya, dengan menggunakan Gesits dan memanfaatkan infrastruktur listrik di pelosok desa akan memudahkan proses pengisian baterai.

Menanggapi hal tersebut, Harun Sjech, Direktur Utama PT Gesits Technologies Indo (GTI) menyambut baik ide dari Marsekal Hadi Tjahjanto. Namun, belum ada pemesanan dari Panglima TNI ke GTI.

"Sedang kami follow up, bertahap. Kan baru kemarin (cuitan twitter Panglima TNI soal ketertarikannya dengan Gesits)," jelas Harus kepada Liputan6.com melalui pesan elektroniknya, Sabtu (10/11/2018).

Lanjut Harun, pihaknya bakal terus mendekati pihak TNI agar rencana pemesanan ribuan unit Gesits tersebut bisa jadi kenyataan.

"Kita sowan dulu, dan lain-lain. Semoga bisa jadi kenyataan," tegasnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

selanjutnya

Sebelumnya, ketertarikan terhadap Gesits juga ditunjukan oleh sang presiden. Hal tersebut, tercetus setelah pria yang akrab disapa Jokowi ini mencoba langsung motor listrik hasil kolaborasi kolaborasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan PT GTI.

"Jika sudah diproduksi, saya pembeli pertama, saya akan pesan 100 unit," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, seperti disitat dari News Liputan6.com.

Selain menunjukan ketertarikannya, mantan walikota Solo ini juga menegaskan jika Gesits tidak akan mendapatkan proteksi dari pemerintah. Pasalnya, hal tersebut (proteksi) terhadap motor yang kabarnya bakal dibanderol Rp 20 jutaa ini, merupakan langkah yang tidak mendidik.

"Tidak ada proteksi, itu tidak mendidik. Sebuah produk apa pun kalau harga kompetitif dibanding produk lain pasti akan diterima pasar," tegas Jokowi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.