Sukses

Hati-Hati: Perilaku Buruk Mengemudi Menular kepada Anak

Transport Accident Commision (TAC), organisasi keselamatan jalan raya milik pemerintah negara bagian Victoria, Australia menyimpulkan, cara mengemudi orang tua atau sang ayah bisa menurun kepada anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta - Transport Accident Commision (TAC), organisasi keselamatan jalan raya milik pemerintah negara bagian Victoria, Australia menyimpulkan, cara mengemudi orang tua atau sang ayah bisa menurun kepada anak-anaknya.

Dilansir situs TAC, organisasi ini telah melakukan berbagai riset, hasilnya, banyak manusia belajar banyak tentang prilaku mereka dengan mengamati manusia lain. Dari hasil ini, banyak yang berpengaruh.

Di tahun pertama seorang pengemudi baru di Victoria, ternyata terdapat empat kali lebih terjadi kecelakaan fatal dibandingkan dengan driver yang berpengalaman.

Setidaknya penelitian ini dilakukan pada 350 lebih pengemudi muda yang memiliki rentang usia antara 18-25 tahun. Bahkan meski kini angkanya mengalami penurunan, namun pada 2016, 19 persen pengemudi muda di Victoria mengalami kecelakaan hingga menghilangkan nyawa.

Sementara itu, Australian Transport Safety Bureau (ATSB) atau Biro Keselamatan Transportasi Australia meyatakan, dari penelitian yang telah dilakukan belum lama ini ada beberapa alasan mengapa pengumdi muda mengalami kecelakaan.

 

Saksikan Videonya di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Ada berbagai alasan pengemudi baru mengalami kecelakaan, antara lain:

1.     Kurang pengalaman

2.     Kemampuan dan pengetahuan terbatas

3.     Meremehkan risiko

4.     Sengaja mencari risiko yang berat (nekat)

5.     Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Ada pun untuk mendapatkan SIM di Victoria, Australia, ternyata tak banyak berbeda dengan di Indonesia, mereka harus terlebih dahulu belajar secara teori, kemudian melakukan pengujian P1 dan P2.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.