Sukses

Plus Minus Suspensi Belakang Rigid Seperti Motor Kustom Jokowi

Presiden Jokowi punya motor kustom baru dengan model rigid alias tanpa suspensi belakang.

Liputan6.com, Jakarta - Motor kustom terbaru Presiden Joko Widodo kembali menjadi bahan perbincangan. Menggunakan basis Kawasaki W175, dan digarap oleh salah builder lokal, Andi Akbar, dari Katros Garage, motor orang nomor satu di Indonesia terlihat keren dengan gaya street tracker.

Ada yang menarik dari motor yang digarap selama dua bulan ini, yaitu shock belakang yang tidak menggunakan teknologi canggih, dan hanya mengadopsi sistem poros kaku alias rigid. Padahal, untuk shock depannya sendiri menggunakan upside-down (USD) berkelir emas.

Dijelaskan Atenx, sapaan karib Andi Akbar, rombakan pada suspensi belakang sejatinya permintaan dari Presiden Jokowi. Kesan klasik makin terasa dengan model seperti ini.

"Kenapa tidak teknologi high tech, karena memang lagi trennya, sebagai lifestyle. Jika berbicara kelebihan dan kekurangannya, sama saja termasuk model Harley-Davidson yang memang menggunakan suspensi rigid," jelas Atenx saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (5/11/2018).

Berbicara suspensi rigid terlebih untuk di motor kustom, menurut Atenx, memang bukan untuk mengejar kecepatan tinggi. Suspensi rigid ini, biasanya digunakan bagi pengendara atau pemilik motor yang ingin menikmati peprjalanan, dan bukan untuk kebut-kebutan.

"Untuk posisi duduk yang nyaman, bukan high performace. Jadi memang, untuk model tradisional mengejar posisi duduk nyaman bagi pemilik kendaraan," tegasnya.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Menjelaskan lebih lanjut, Atenx mencontohkan motor kustom jenis ini jika dinaiki oleh yang bukan pemiliknya, pasti ada kekurangannya.

Pasalnya, sepeda motor ini memang dibangun sesuai dengan posisi duduk atau berkendara yang nyaman dan enak untuk si empunya.

"Itu tergantung yang punya, dari segi nyaman buat pemiliknya. Lalu, pertanyaannya jika suspensi rigid aman tidak, dan balik lagi ini bukan untuk mengejar kecepatan tapi menikmati perjalanan," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.