Sukses

Top3: Cara Hemat BBM dan Aturan Ganjil Genap Tol Cikampek

Perawatan mesin sangat diperlukan agar kita nyaman berkendara. Salah satunya menjaga kebersihan filter udara.

Liputan6.com, Jakarta Perawatan mesin sangat diperlukan agar kita nyaman berkendara. Salah satunya menjaga kebersihan filter udara. Sebab, kondisi kebersihan filter udara mempengaruhi hemat tidaknya konsumsi BBM. Itulah artikel terpopuler dan berikut ringkasan berita lainnya:

1. Jangan Sepelekan Filter Udara jika Tak Mau Boros BBM, Ini Alasannya

Baik mobil maupun sepeda motor pasti dilengkapi filter udara. Parts ini cukup penting lantaran berfungsi menyaring kotoran atau debu dari udara luar sehingga tidak masuk ke ruang pembakaran.

Namun tahukah Anda bahwa filter udara yang jarang atau tak pernah diganti bisa menjadi penyebab bahan bakar boros. Selengkapnya baca di sini.

2. Mau Beli Yamaha RX King Bekas, Cek Hal Berikut agar Tak Kena Tipu

Motor legendaris Yamaha RX King kini kembali naik daun. Tak sedikit pencinta motor 2-tak ingin memilikinya. Bahkan ada banyak iklan yang terpampang di situs jual beli online.

Banyaknya peminat Yamaha RX King ini malah bisa jadi dimanfaatkan sebagian orang untuk mengambil keuntungan berlebih. Nah, untuk menghindari hal tersebut, Anda harus memperhatikan hal berikut sebelum membeli Yamaha RX King. Selengkapnya baca di sini.

3. Gerbang Tol Bekasi Terapkan Sistem Ganjil Genap, Simak Ketentuannya

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) Kementerian Perhubungan akan menerapkan sistem ganjil genap di gerbang Tol Bekasi mulai 12 Maret 2018. Tujuannya untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di ruas Tol Cikampek menuju Jakarta.

Hanya saja, Kepala BPTJ Bambang Prihartono menegaskan, ganjil genap yang akan segera dilakukan bulan depan itu bukan di jalan tol yang banyak disebutkan, melainkan hanya di akses pintu masuk Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur arah Jakarta. Selengkapnya baca di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Mahal Perlengkapan Keselamatan Berkendara

Tak dapat dimungkiri bahwa pengendara sepeda motor lebih rentan terhadap kecelakaan di jalan raya. Selain karena skill yang kurang mumpuni, banyak faktor yang menyebabkan pengendara motor lebih sering terlibat kecelakaan.

Meski begitu, untuk mengurangi resiko kecelakaan para pengendara bermotor Instruktur Rifat Drive Labs Herry Wahyudi menyatakan ada baiknya para rider memperhatikan atau menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan standar terbaik.

"Terjadi di masyarakat pakai helm malas. Artinya kalau saya melihat seolah safety ini sekedar kewajiban. Dia akan mematuhi keselamatan tersebut karena ada suatu peraturan atau ketakutan. Seperti ketilang polisi atau lain sebagainya," ucap Herry mengawali perbincangan saat di acara Coaching Clinic Safety Riding di gedung Pertamina, Gambir, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Herry menyatakan, ada baiknya mindset para rider dirubah agar keselamatan berkendara tidak hanya sebuah kewajiban tapi juga kebutuhan.

"Karena kalau kita mau selamat, kita harus memenuhi itu (APD) dan kita butuh itu. Dan hal itu untuk keselamatan kita. Karena helm, sarung tangan, jaket, body protector,  sepatu, atau alat safety gear melindungi kita dari kecelakaan pada rider dari yang bisa serius menjadi tidak serius," ungkapnya

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Hal serupa juga diungkapkan Vice President Quality Health Safety Security Environment Pertamina Hulu Energi, Iwan Jatmika, selaku penyelenggara Coaching Clinic Safety Riding Pertamina.

"APD dipakai dengan benar karena investasi. Mahal sedikit tidak apa-apa. Yang penting selamat dan cara memakainya benar," ucap dia.

Kata Iwan, beberapa APD yang wajib digunakan dengan kualitas terbaik di antaranya helm dengan Standar Nasional Indonesia. Selain helm, APD dengan kualitas terbaik juga dianjurkan digunakan pada jaket, body protector hingga sepatu.

"Dengan investasi dalam berkendara, artinya Anda sayang sama keluarga dan diri sendiri. Karena bapak-bapak ini kepala keluarga sedang merintis karier yang faktanya dengan usia 20-30 tahun. Investasi dalam hal keselamatan jangan bilang mahal. Kalau mahal bisa dicicil karena untuk diri sendiri," jelasnya.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.