Sukses

Ternyata, Berbahaya Tempel Stiker `Ayah, Ibu, Anak` di Mobil

Pihak kepolisian memperingatkan bahaya stiker `My Family` di mobil.

Liputan6.com, Jakarta - Pemandangan stiker susunan anggota keluarga yang tertampang di kaca belakang mobil bukanlah pemandangan yang baru. Namun, tahukah Anda stiker ini bisa menarik perhatian pelaku tindak kejahatan?

Dilansir dari Dailymail, Jumat (4/12/2015), pihak kepolisian memperingatkan bahaya stiker `My Family` di mobil. Mereka percaya, stiker itu secara langsung memberikan informasi kepada orang yang salah. Ya, hal inilah yang dialami Kathleen Wiggins yang tinggal di Florida. Ia tak menyangka stiker yang mengungkap profesi suami sebagai tentara angkatan laut membuatnya jadi incaran penjahat.

Stiker itu secara tidak langsung memberitahu bahwa ia sering sendiri di rumah. Parahnya lagi, dalam stiker itu ada informasi bahwa ia hanya tinggal dengan anak-anak dan anjing kecil. Jangan pasang stiker keluarga di mobil Seorang Kriminolog Bond University sekaligus mantan polisi Terry Goldsworthy menuturkan, stiker seperti itu sama saja membuka kelemahan.

Ia pun mengharamkan informasi sejenis terpampang ke publik. Goldsworthy pun mengingatkan, informasi itu bisa dimanfaatkan pihak lain untuk berbagai motif kejahatan. "Ketika mereka mengetahui struktur keluarga, mobil dan rumah Anda, sementara stikernya mungkin tidak penting," kata dia.

Data ini diperkuat laporan FBI pada 2012 yang mengungkap lebih dari dua juta tindak pencurian di AS, yang mana lebih dari 75 persen terjadi di rumah. So, tetap waspada ya...

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Isi Radiator Mobil Bekas dengan Coolant

Pasti Anda bertanya-tanya mengapa dilarang keras menggunakan coolant pada radiator mobil yang tak lagi baru atau seken? Padahal, bukankah cairan itu memiliki kelebihan ketimbang air biasa?

Memang, radiator coolant memiliki beragam manfaat. Tapi, disarankan cairan ini digunakan pada mobil baru saja. Untuk mobil bekas, ada baiknya melakukan pemeriksaan radiator terlebih dahulu.

Ya, bila pemilik sebelumnya rajin menggunakan coolant, maka tak perlu ragu untuk mengguankan cairan yang sama. Tapi bila tidak, jangan dilakukan.

Pasalnya, radiator yang menggunakan air mengakibatkan jalur air di kepala silinder hingga blok mesin berkarat. Praktis, penggunaan coolant yang umumnya memiliki senyawa kimia anti rust dapat membuat seluruh karat rontok dan menimbulkan masalah baru.

"Memakai coolant akan membuat karat-karat rontok, sehingga bisa membuat lubang antara jalur air dengan jalur oli," papar Yusuf Ali, mekanik Praju Motor. Akibatnya, kata Yusuf, air dan oli akan tercampur pada mesin mobil.

Lebih lanjut, tanda oli dan air bercampur pada mesin bisa terlihat ketika memeriksa dipstick oli. Saat diseka dengan lap bersih (berwarna putih) akan terlihat warna seperti kopi susu.

Bila kondisi ini terjadi, mobil bekas yang sedianya dibeli untuk menunjang mobilitas justru membuat kantung jebol. Sebab, Anda perlu merogoh kocek dalam untuk melakukan overhaul atau paling tidak menguras mesin.

Dalam kasus ekstrim, masalah ini membuat pemilik kendaraan harus dibebankan untuk mengganti kepala silinder. Jadi, cerdaslah dalam membeli dan merawat mobil bekas!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini