Kelahiran Bung Karno `Disambut` Letusan Gunung Kelud

Dalam sejarahnya, Gunung Kelud telah berulang kali meletus. Salah satunya pada tahun 1901. Pada saat itu juga, Proklamator RI Sukarno dilahirkan.

Sukarno dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901. Soal letusan Kelud, disinggung dalam otobiografinya, Penyambung Lidah Rakyat, yang ditulis Cindy Adams.

Ia menuturkan, ada pertanda lain ketika dirinya dilahirkan. Yaitu, Gunung Kelud, yang tidak jauh letaknya dari rumah kelahirannya, meletus. "Orang yang percaya kepada takhayul meramalkan, ini adalah penyambutan terhadap bayi Sukarno," tulisnya.

Namun, sebaliknya, orang Bali mempunyai kepercayaan lain; kalau Gunung Agung meletus, ini berarti bahwa rakyat telah melakukan maksiat. Ibunda Sukarno, Ida Ayu Nyoman Rai, berasal dari Pulau Dewata tersebut.

Di sisi lain, Sukarno melanjutkan dalam buku otobiografinya, orang juga dapat mengatakan bahwa Gunung Kelud sebenarnya tidak menyambut bayi Sukarno.

"Gunung Kelud malah menyatakan kemarahannya, karena anak yang begitu jahat lahir ke muka bumi ini. Berlainan dengan pertanda-pertanda yang mengiringi kelahiranku itu, maka kelahiran itu sendiri sangatlah menyedihkan," ujarnya.

Ayah Sukarno, R Soekemi Sosrodihardjo, tak mampu memanggil dukun untuk menolong anak yang akan lahir. Keluarga mereka terlalu miskin. Satu-satunya orang yang menghadapi ibu adalah seorang kawan dari keluarga mereka.

Kini, Kelud kembali beraksi. Meletus pada Kamis 13 Februari 2014 malam pukul 22.50 WIB. Juga membawa kesedihan buat para warga yang harus mengungsi atau terdampak material letusannya. (Yus/Sss)

Baca juga:

Letusan Gunung Kelud dari Masa ke Masa

Detik-detik Meletusnya Gunung Kelud

SBY: Saya Mau ke Gunung Kelud, Tapi...