Liputan6.com, Jakarta - Cuaca pagi Jakarta pada hari ini, Rabu (7/5/2025), diprakirakan seluruh langitnya akan cerah dan cerah berawan. Demikian prediksi cuaca hari ini.
Berbeda dengan siang hari, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta sebagian diprakirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan, sedangkan yang lainnya cerah dan cerah berawan.
Baca Juga
Kemudian pada malam hari nanti, mayoritas wilayah Jakarta diprakirakan akan berawan. Kecuali di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.
Advertisement
Sementara itu, untuk wilayah penyangga Kota Jakarta, yaitu Bekasi dan Depok, Jawa Barat diprakirakan cuaca paginya akan cerah berawan, siang hingga malam hujan dengan intensitas ringan.
Lalu, wilayah Bogor, Jawa Barat, cuaca pagi hari akan cerah berawan, siang hujan sedang dan malam hujan ringan.
Selanjutnya, di wilayah Kota Tangerang, Banten, diprediksi pagi hari akan cerah berawan, lalu siang hujan ringan, dan malam diprakirakan berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Petir |
 Jakarta Selatan |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Timur |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Utara |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Cerah |  Cerah |  Berawan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Depok |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Kota Bogor |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Tangerang |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
Kemarau Diprediksi Datang Lebih Cepat
Sebelumnya, BMKG memprakirakan musim kemarau 2025 di Indonesia diprediksi akan datang lebih cepat di beberapa wilayah, dimulai pada April, hingga Mei dan Juni. Meskipun durasi musim kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya, potensi risiko tetap ada dan perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat dan sektor terkait.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seperti dikutip dari laman resmi BMKG mengatakan, secara umum puncak musim kemarau 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Juni, Juli dan Agustus 2025.
BMKG telah menganalisis data iklim dan cuaca, mempertimbangkan berbagai faktor yang memengaruhi musim kemarau di Indonesia.Â
Pada bulan April, sekitar 115 Zona Musim (ZOM) memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, meliputi sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua. Nusa Tenggara diperkirakan mengalami kemarau lebih awal. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi antara Juni hingga Agustus 2025.
Wilayah Jawa bagian tengah dan timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diperkirakan mengalami puncak kekeringan pada bulan Agustus. Wilayah Indonesia bagian barat diperkirakan mengalami puncak kemarau lebih awal, yaitu Juni-Juli.
Advertisement
Waspada Karhutla
BMKG juga memprediksi potensi peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di Sumatera dan Kalimantan. Hal ini perlu diantisipasi dengan langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan yang memadai. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Perlu diingat bahwa prediksi cuaca dapat berubah seiring waktu, sehingga penting untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG.Â
Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan, menjelang musim kemarau 2025. BNPB juga telah menggelar Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla di Pekanbaru, Riau, Selasa kemarin (29/4/2025).
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan apel tersebut melibatkan 28 kementerian/lembaga serta jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), dan dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan.
"Apel ini sebagai bentuk kesiapsiagaan pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi musim kemarau yang diproyeksikan dimulai pada akhir April hingga awal Mei," kata Suharyanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (29/4/2025).