Sukses

Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 1 Juni 2023, Pagi Siang Sebagian Besar Wilayah Cerah Berawan

Saat malam tiba, cuaca berawan hingga hujan mendominasi. BMKG bahkan mengungkap adanya potensi hujan lebat, hujan angin, dan hujan petir disejumlah wilayah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap sebagian kota besar di Indonesia pada pagi hari ini, Kamis (1/5/2023) diprediksi cerah berawan. Namun, ada sebagian diselimuti cuaca berkabut dan turun hujan ringan.

Kondisi cuaca berkabut tersebut dilaporkan terjadi untuk wilayah Jambi, Pekanbaru, dan Palembang, Sementara, Pangkal Pinang dan Kota Ambon diguyur hujan.

Siang nanti, sebagian besar wilayah Indonesia juga dilaporkan cerah berawan. Sedangkan hujan intensitas ringan hingga sedang membasahi Kota Bandung, Ambon, Pontianak, Banjarmasin, Manokwari serta Kendari.

Saat malam tiba, langit berawan hingga hujan mendominasi. BMKG bahkan mengungkap adanya potensi hujan lebat, hujan angin, dan hujan petir disejumlah wilayah. Hujan lebat terjadi di Medan, Jambi hujan angin, sedangkan Tarakan hujan petir.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
 Bengkulu Berawan Cerah Berawan Berawan
 Yogyakarta Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
 Jakarta Pusat Cerah Cerah Berawan Berawan
 Gorontalo Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Jambi Kabut Berawan Hujan Angin
 Bandung Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
 Semarang Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
 Surabaya Cerah Cerah Cerah
Pontianak Berawan Tebal Hujan Sedang Berawan
Banjarmasin Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
 Palangkaraya Cerah Berawan Berawan Berawan
 Samarinda Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Tarakan Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Petir
 Pangkal Pinang Hujan Ringan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Tanjung Pinang Berawan Berawan Cerah Berawan
 Bandar Lampung Cerah Berawan Berawan Berawan
 Ambon Hujan Ringan Hujan Sedang Hujan Ringan
 Ternate Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Mataram Cerah Berawan Berawan Berawan
 Kupang Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Kota Jayapura  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Manokwari  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Pekanbaru  Kabut  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Mamuju  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Makassar  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Kendari Cerah Berawan Hujan Sedang Berawan
 Manado  Cerah Cerah Berawan Cerah
 Padang Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
 Palembang Kabut Cerah Berawan Cerah Berawan
 Medan Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Lebat

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembalap Formula E Akan Adaptasi dengan Cuaca Jakarta

Sementara itu, advisor Formula E Jakarta Irawan Sucahyono mengungkapkan, pembalap-pembalap Jakarta E-Prix 2023 sudah mulai tiba di Jakarta. Rencananya, Formula E 2023 akan berlangsung pada 3 dan 4 Juni di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara.

"Untuk mobil (balap) sudah mulai masuk. Hari ini sampai besok pembalap-pembalap akan datang. Mungkin ada yang hari ini, ada yang besok," kata Irawan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (28/5/2023).

Irawan mengatakan, para pembalap tidak dapat mencoba langsung sirkuit di Ancol tersebut. Sebab, para pembalap Formula E 2023 harus beradaptasi dengan cuaca di Jakarta.

"Mereka harus adaptasi cuaca di Indonesia karena kalau enggak (adaptasi), dia kurang prima. Biasanya perlu 1-2 hari untuk adaptasi cuaca dan waktu karena perbedaan waktu dengan di Eropa," jelas Irawan.

Meski demikian, para pembalap tersebut boleh menjajal sirkuit pada Rabu atau latihan yang resmi pada Jumat 2 Juni 2023.

Lebih lanjut, Irawan memastikan seluruh persiapan di lokasi Sirkuit Ancol sudah 100 persen untuk mengadakan balapan Formula E kali kedua di Jakarta.

"Panggung sudah selesai, kita sudah test, positioning, tiket semua sudah," kata Irawan.

3 dari 3 halaman

Cuaca Panas Sampai Kapan Terjadi di Indonesia? Ini Penjelasan BMKG

Cuaca panas dan gerah di Indonesia masih terasa saat ini. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ada sejumlah faktor penyebab yang membuat suhu panas dan terasa gerah di Indonesia. Lalu hingga kapan cuaca panas ini berlangsung?

Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan Indonesia merupakan negara tropis dan temperature di kisaran 30-an derajat Celsius. Saat ini ada perubahan siklus tahunan, menurut Ardhasena hal itu terjadi lantaran gerak semu matahari dari utara ke selatan. Hal tersebut membuat temperatur naik pada April dan Mei, kemudian kembali terjadi pada September, Oktober.

"Dampak di Indonesia temperatur naik, (terasa gerah-red), kenaikan (temperature) 1-2 derajat Celcius. Ini berbeda kenaikan (kalau gelombang panas-red), kalau di Indonesia hanya 1-2 derajat Celsius,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (28/4/2023).

Selain gerak semu matahari yang akibatkan temperature naik, Ardhasena menuturkan, Indonesia juga terjadi pancaroba yakni transisi musim hujan ke musim kemarau. Hal itu membuat atmosfer lembap. Kondisi seperti itu, menurut Ardhasena menyebabkan ketidaknyamanan karena gerah atau sumuk.

“Kelembapan bertemu kenaikan temperatur karena gerak semu matahari. Dua penyebab (cuaca panas dan terasa gerah-red). Setelah Mei (temperature-red) turun, karena masuk musim kemarau. Musim kemarau temperatur sedikit turun tapi masih di kisaran 30 derajat Celsius,” kata dia.

Ia menuturkan, cuaca panas dan terasa gerah sehingga membuat tidak nyaman karena temperatur yang naik dan kelembapan masih tinggi.

Namun, menurut Ardhasena kisaran suhu masih di kisaran 34-36 derajat Celsius. Saat musim kemarau, temperatur akan turun tetapi lebih kering. Oleh karena itu, cuaca panas dan terasa gerah ini akan berakhir memasuki musim kemarau.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini