Sukses

Marak Tawuran Remaja, Pemkot Depok dan Polisi Punya Strategi Berbeda

Pemerintah Kota Depok dan Polres Metro Depok telah merespons keluhan masyarakat, terkait tawuran antara remaja maupun pelajar. Pemerintah Kota Depok dan Polres Metro Depok memiliki cara berbeda, namun satu tujuan untuk mencegah maraknya tawuran remaja dan pelajar.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Depok dan Polres Metro Depok telah merespons keluhan masyarakat, terkait tawuran antara remaja maupun pelajar. Pemerintah Kota Depok dan Polres Metro Depok memiliki cara berbeda, namun satu tujuan untuk mencegah maraknya tawuran remaja dan pelajar.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok berusaha meningkatkan pengawasan untuk mengantisipasi tawuran antar remaja maupun pelajar kepada sekolah. Pemerintah mengingatkan kepada sekolah swasta terkait antisipasi tawuran antar pelajar.

“Mengingatkan pihak sekolah karena memang rata-rata mohon maaf sekolah swasta yang terus harus kita ingatkan,” ujar Idris saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (28/3/2023).

Idris menjelaskan, Pemerintah Kota Depok mengingatkan kepada sekolah untuk memberikan pembinaan pada ekstrakurikuler siswa. Menurutnya, pembinaan melalui ekstrakurikuler dapat memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya tawuran.

“Pembinaan ekstrakurikuler memberikan pemahaman tentang bahaya tawuran karena itu merugikan orang lain,” jelas Idris.

Pembinaan pada ekstrakurikuler merupakan salah satu konten pada bagian kurikulum ekstrakurikuler. Selain itu, Pemerintah Kota Depok akan mempelajari dan mengkaji fenomena tawuran pada sisi eksternal.

“Kami kaji dari sisi faktor eksternal terjadinya tawuran karena ada berita katanya ada faktor eksternal,” ucap Idris.

Idris mengungkapkan, kajian tersebut diduga terdapat provokasi dari oknum alumni kepada adik kelas sekolah sehingga memicu tawuran. Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Depok akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam penanganan tawuran.

“Kita akan kerjasama dengan pihak akademi, pihak kepolisian untuk kita mengkaji bersama, kita selesaikan masalah ini,” ungkap Idris.

Idris mengakui, Pemerintah Kota Depok tidak memiliki jam malam untuk menangani masalah tawuran antar remaja pada malam hari. Namun upaya tersebut dapat dilakukan dengan patroli terpadu antara Satpol PP Kota Depok dengan kepolisian.

“Mungkin patroli terpadu dengan kepolisian, ini sedang kita upayakan khususnya menjelang hari raya idul Fitri,” tegas Idris.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingatkan Orang Tua Awasi Anak

Sementara, Kapolres Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady mengatakan, pencegahan tawuran dapat saling mengingatkan kepada orang tua, khususnya pengawasan kepada anak pada malam hari. Orang tua dapat mengawasi anaknya dan memastikan anak berada di rumah pada malam hari.

“Orang tua memastikan anak sudah berada di rumah pada pukul 22.00 WIB,” ujar Fuady.

Fuady menuturkan, orang tua dapat memastikan anaknya berada di rumah untuk terhindar dari aksi atau menjadi korban tawuran. Hal itu senada dengan instruksi Polda Metro Jaya kepada masyarakat.

“Selain itu Polres Metro Depok kerap melakukan patroli malam,” tutur Fuady.

Fuady menambahkan, Polres Metro Depok melakukan pengawasan pencegahan tawuran maupun kriminalitas lainnya di 14 titik lokasi. Patroli pengawasan dilakukan Polres Metro Depok sebanyak empat titik, Tim Patroli Perintis Presisi sebanyak dua titik, dan pengawasan yang dilaksanakan di tiap Polsek.

“Sebelumnya kami berhasil menggagalkan tawuran, mereka yang diamankan di bawa ke Polres dan Polsek,” pungkas Fuady.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.