Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti kepala dan perangkat desa untuk berhati-hati memilih pemimpin Indonesia berikutnya. Megawati mengingatkan agar memilih sosok yang baik seperti Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Tahun-tahun ini nih politik. Kenapa? Aku melu no kono atau melu dua-duane pusing akhirnya pingsan dewe. Gitu loh, jadi jangan terbawa arus. Pilih orang yang baik, seperti Pak Jokowi," kata Megawati saat menghadiri Peringatan 9 Tahun UU Desa di Istora Senayan Jakarta, Minggu (19/3/2023).
Baca Juga
Megawati meyakini Jokowi merupakan sosok yang baik. Untuk itu, dia memutuskan mengusung Jokowi menjadi presiden pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Itu kan (Jokowi) saya pilih, karena saya yakin beliau orang baik. Oke saya jadikan, bisa atur pemerintah," ujar dia.
Menurut dia, dalam setiap pemerintahan pasti ada pro kontra. Begitu juga dengan pemerintahan Presiden Jokowi yang tidak bisa menyenangkan semua masyarakat.
"Semua itu tidak bisa disenangkan. Pro kontra pasti ada. Tetapi sebagai warga negara Indonesia yang berdaulat dan merdeka, dan mempunyai azas ideologi pancasila sebagai anak-anak bangsa harusnya punya pendirian," jelas Megawati Soekarnoputri.
Â
Sempat beredar rumor, PDI Perjuangan akan mengumumkan nama bakal capresnya dalam Pemilu 2024 saat perayaan HUT ke-50. Namun, Ketua Umum Megawati kembali menegaskan belum akan mengumumkan bakal capres yang akan diusung PDIP.
Megawati Kasihan Lihat Jokowi: Badannya Makin Kering, Pusing Urus Negara
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku kasihan dengan badan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang semakin kurus. Menurut Megawati Soekarnoputri, kondisi ini dikarenakan Jokowi terlalu memikirkan persoalan negara.
Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri Peringatan 9 Tahun UU Desa di Istora Senayan Jakarta, Minggu (19/3/2023). Acara ini dihadiri sejumlah menteri hingga ribuan kepala desa.
"Coba kasihanin dong badannya (Jokowi) kan makin kering ya, makin kurus loh, karena ininya pusing loh, ngurusin negoro. Negoro ini susah loh diurus," kata Megawati saat menyampaikan sambutan, Minggu (19/3/2023).
Adapun Megawati menyampaikan hal ini karena Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang ingin agar pemerintah pusat mengalokasikan 10 persen dana APBN untuk desa.
Dia mempersilahan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. Namun, Megawati mengingatkan aspirasi yang disampaikan harus mempertimbangkan kondisi keuangan negara saat ini.
"Kalian itu boleh meminta, karena ini negara bangsa ini milik kalian. Tetapi juga harus mikir, seberapa jauh sih negara kita ini yang namanya dari sisi keuangannya," jelas dia.
Presiden kelima RI itu pun menyarankan Apdesi itu fokus bekerja, ketimbang menuntut pemerintah menambah alokasi untuk desa. Kendati begitu, Megawati memahami bahwa Indonesia adalah negara demokrasi dimana masyarakat bebas berpendapat.
"Kalau kalian hanya bicara mesti dibagi duitnya segini, musti gini. Kerja dulu, ya dong. Sudahlah, ibu sudah mikir prihatin dong," ucap Megawati.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement