Sukses

Kendaraan Bermuatan di Atas 20 Ton Dilarang Melintas Jalan Utama Bogor-Sukabumi

Sebelumnya, di jalan utama Bogor-Sukabumi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor ditutup 2 pekan menyusul adanya pengerjaan pemasangan jembatan bailey tepat di Desa Bitungsari, Kecamatan Ciawi.

Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan muatan di atas 20 ton dilarang melintasi jembatan bailey di Jalan Nasional Bogor-Sukabumi yang hari ini dibuka kembali. Sebelumnya, di jalan utama Bogor-Sukabumi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor ditutup 2 pekan menyusul adanya pengerjaan pemasangan jembatan bailey tepat di Desa Bitungsari, Kecamatan Ciawi.

Ini terjadi lantaran sebagian badan jalan tersebut ambles dengan kedalaman sekitar 20 meter akibat longsor susulan pada 27 Maret 2023.

"Kendaraan yang melintas maksimal memiliki tonase 15-20 ton," ujar Kapolres Bogor AKBP Iman Imanudin, Senin (13/3/2023).

Selain itu, kendaraan yang hendak melintas diatur dengan sistem buka tutup, karena lebar jembatan darurat tersebut hanya 3,5 meter, sehingga tidak memungkinkan untuk bersimpangan.

"Karena penggunaan jembatan ini juga dilakukan sistem buka tutup, jadi perlu diawasi," jelas Iman.

Menurutnya, pihak kepolisian akan melibatkan masyarakat untuk mengawasi dan mengatur lalu lintas kendaraan agar tidak saling berebutan melintasi jembatan kerangka baja ini.

Pejabat Pembuat Komitmen 5.3 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah DKI-Jawa Barat, Rendra Yudhi Agustian mengatakan setelah jembatan darurat beroperasi, BPJN V akan melanjutkan proses pembangunan jembatan permanen persis di samping jembatan darurat yang sekarang berdiri.

"Setelah selesai pemasangan bailey akan dilanjut membangun jembatan permanen, namun dilakukan bertahap. Tahap pertama pada sisi kiri jalan dari arah Sukabumi, selanjutnya di sisi kanan arah Bogor, yang sekarang berdiri jembatan bailey," terang Yudhi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tergerus Akibat Cuaca Ekstrem

Pihak BPJN V memastikan akhir tahun ini pengerjaan dua jembatan permanen sudah bisa dilalui kendaraan secara normal.

Ia mengemukakan kerusakan badan jalan yang lokasinya tak jauh dari Pasar Cikereteg ini karena tergerus debit air sungai yang meningkat karena tingginya curah hujan sejak akhir tahun lalu.

"Lokasi longsor awalnya bukan jembatan namun berupa timbunan tinggi, di bawahnya ada crossing drain di kedalaman 20 m dan tergerus akibat cuaca ekstrim," kata dia. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.