Sukses

Komitmen Pelaksanaan Aksi Pencegahan Korupsi, Mendagri: Kami Harap Tidak Sekadar Seremonial!

Konsep pencegahan menjadi sangat penting dalam penanganan apapun juga kasus termasuk yang extraordinary crime, termasuk korupsi, dengan tanpa meninggalkan tentunya penindakan dan mungkin rehab.

Liputan6.com, Jakarta Penanganan korupsi merupakan kasus extraordinary crime. Maka dari itu, konsep pencegahannya harus diutamakan, tentunya dengan tidak mengesampingkan upaya tegas, seperti operasi tangkap tangan (OTT) bila ada bukti yang kuat. 

Demikian diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat menghadiri acara Penandatanganan Komitmen Pelaksanaan Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 (Fokus 2: Keuangan Negara). 

"Konsep pencegahan menjadi sangat penting dalam penanganan apapun juga kasus termasuk yang extraordinary crime, termasuk korupsi, dengan tanpa meninggalkan tentunya penindakan dan mungkin rehab. Mungkin agak aneh koruptor di rehab, ya tapi kalau bicara konsep seperti itu," katanya di Ruang Rapat Djunaedi Hadisumarto, Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Jakarta, Kamis (9/3).

Tito menjelaskan, prinsip mencegah seseorang untuk masuk penjara (keep them out of jail) menjadi penting. Keberhasilan dalam penanganan kejahatan bukan diukur dari banyaknya orang masuk penjara, tetapi dari sedikitnya orang yang masuk penjara. 

 

Tito mencontohkan negara di kawasan Skandinavia yang penjaranya banyak yang kosong karena masyarakatnya tidak berbuat kejahatan.

"Terutama negara Skandinavia, sekarang prison-nya kosong, tahanannya kosong, kejahatan jauh menurun. Sehingga saking kosongnya kemudian disewakan kepada negara lain, betul, silakan nanti lihat di Google. Penjara-penjara yang difungsikan karena tidak ada yang masuk di situ, karena memang menjaga mereka supaya tidak masuk," ujarnya.

Dia menambahkan, dalam melakukan pencegahan, komitmen dari pemegang kekuasaan berperan penting, seperti penandatanganan komitmen yang saat ini dilakukan. Tito berharap, komitmen tersebut bukan sekadar seremonial kegiatan, tapi menjadi langkah dan upaya untuk memperkuat integritas. 

Diharapkan, kata Tito, ke depan pemerintahan lebih terbuka dan transparan, sehingga korupsi dapat dicegah. 

"Kami harap ini tidak hanya sekadar ritual kegiatan semata, seremonial, tapi ini adalah the journey of the thousand miles must begin with the single step. Perjalanan jauh yang seribu mil harus dimulai dengan satu langkah, dan inilah satu langkah menuju 2023-2024 yang dimulai dengan integritas," ujarnya. 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.