Sukses

Cuaca Hari Ini Rabu 8 Februari 2023, Hujan Guyur Jakarta hingga Siang Nanti

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebagian wilayah DKI Jakarta, pada pagi hari ini, Rabu (8/3/2023) diselimuti cuaca berawan. Sementara, daerah lainnya diguyur hujan dengan intensitas ringan.

BMKG memprakirakan kondisi ini berlangsung hingga siang nanti. Bahkan untuk wilayah Jakarta Timur berpotensi dibarengi petir dan angin kencang.  

"Waspada potensi hujan disertai kilat / petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jaktim pada siang dan sore hari," kata BMKG diperingatan dini cuaca hari ini, Rabu.

Sebaliknya untuk daerah penyangga Jakarta yang meliputi Bogor, Bekasi dan Depok diprediksi BMKG bakal cerah berawan pagi ini. Sedangkan langit berawan menyelimuti wilayah Tangerang. 

Siang nanti, hujan turun di keempat daerah penyangga Ibu Kota dengan intensitas ringan hingga sedang. 

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat  Hujan Ringan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Jakarta Timur  Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Berawan  Berawan  Berawan
Kepulauan Seribu Berawan Berawan Berawan
 Bekasi  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Depok  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Bogor  Cerah Berawan  Hujan Sedang  Hujan Ringan
 Tangerang  Berawan Hujan Ringan  Berawan
2 dari 3 halaman

Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi pada 6-12 Februari 2023

Sementara itu, BMKG mendeteksi kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah selama sepekan ke depan, 6-12 Februari 2023.

Pemerintah Daerah dan masyarakat dimbau untuk siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang. Cuaca esktrem dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materil dan imateril. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

"Tiga bibit sikon tersebut masing-masing. Pertama Bibit Siklon Tropis 94S yang terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu, dengam kecepatan angin maksimum 30 knot, dan tekanan udara minimum 1000.2 mb. Sistem ini bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori sedang," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu 5 Februari 2023.

Kedua Bibit Siklon Tropis 95S yang terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb. Sistem ini bergerak ke arah Barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.  

Dan ketiga, Bibit Siklon Tropis 97S yang terpantau berada di Samudra Hindia Selatan NTB dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.8 mb. Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.

"Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis," ungkap Dwikorita.

3 dari 3 halaman

Potensi Pertumbuhan Awan Hujan di Sejumlah Wilayah Indonesia

Dwikorita menyebut, kondisi atmosfer menunjukkan beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intensif dalam beberapa waktu ke depan diantaranya kondisi aktifnya Madden Jullian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah Indonesia.

Selain itu, Monsoon Asia yang masih aktif serta bibit siklon tropis, pusat tekanan rendah dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Fenomena lain yang juga perlu diwaspadai, tambah Dwikorita, adalah Fenomena Bulan Purnama pada tanggal 5 Februari yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir pesisir (rob).

"Kondisi ini secara umum dapat menganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," tuturnya.

Sementara itu, Deputi Meteorologi Guswanto menerangkan, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah dengan potensi SIAGA potensi dampak hujan lebat periode tanggal 6 - 7 Februari 2023 perlu diwaspadai di sebagian wilayah, yaitu Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Maluku.

Khusus Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), kata Guswanto, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah dengan potensi waspda dan siaga potensi dampak hujan lebat periode tanggal 6 - 7 Februari 2023 perlu diwaspadai di sebagian wilayah. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.