Sukses

Tak Ambil Pusing Sering Dikhianati, Prabowo: Kita Ambil Politik Bersih dan Lurus

Prabowo lalu meminta kepada seluruh kader Gerindra untuk tidak melakukan politik bohong dan berkhianat. Apalagi bila hal tersebut menyinggung kepentingan rakyat.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku tidak ambil pusing jadi seorang pemimpin yang kerap dibohongi dan dikhianati.

Hal itu disampaikan saat dirinya menyampaikan pidato pembuka pada Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra ke-15. 

"Ada yang mengatakan, Prabowo sering dibohongi, dikhianati. Tidak ada masalah, yang penting Prabowo tidak bohong dan tidak berkhianat," ujar Prabowo dalam acara yang bertempat di Kantor DPP Partai Gerindra Jakarta, Senin (6/1/2023). 

Prabowo lalu meminta kepada seluruh kadernya untuk tidak melakukan politik bohong dan berkhianat. Apalagi bila hal tersebut menyinggung kepentingan rakyat.

Dia mendorong, kepada seluruh kader Gerindra untuk menjauhi permainan politik kotor dan tetap memegang teguh kejujuran demi mencapai keadilan dan kemakmuran. 

"Kita memilih politik bersih dan lurus. Kita jalankan keyakinan kita, cita-cita kita. Kita ingin Indonesia lebih baik. Kita ingin ada keadilan dan kemakmuran. Kita ingin rakyat Indonesia bisa senyum dan tertawa," tegas Prabowo. 

Pernyataan pidato Prabowo ini diduga terkait adanya isu perjanjian saat Pilgub DKI 2017 antara dirinya dan Anies Baswedan yang disebut-sebut telah diingkari dan Prabowo menjadi pihak yang terkhianati akan hal tersebut. 

Meski tidak menjelaskan secara gamblang, usai berpidato Prabowo sempat ditanya oleh awak media mengenai hal itu. Namun sayangnya, sang menteri pertahanan tersebut tidak menyampaikannya secara gamblang.

"Ada proses, proses seleksi," singkat dia sambil meninggalkan awak media.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prabowo: Jangan Mau Dipimpin oleh Orang yang Kau Tidak Percaya

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta kepada para kader untuk percaya kepada para pemimpin yang tengah menjalankan amanatnya. Dia mengatakan, pemimpin harus dipercaya seperti saat naik pesawat dan kapal yang masing-masing dikemudikan oleh pilot dan nahkoda.

"Kalau kau di atas sebuah kapal, harus percaya sama nahkodanya, kalau tidak percaya cepat lompat. Kalau naik pesawat percaya sama pilot kalau gak percaya, ngapain naik?," kata Prabowo Subianto dalam pidato HUT Gerindra ke-15, Senin (6/2/2023).

Prabowo menambahkan, jika tidak percaya terhadap pemimpin maka lebih baik mengundurkan diri saja. "Kalau kau tidak bisa percaya pada pimpinan mu, kau berhenti mengundurkan diri, jangan mau dipimpin oleh orang yang kau tidak percaya, very simple," tegas Prabowo.

Prabowo mengucapkan rasa terima kasih kepada kader Gerindra yang masih bersama dan mau dipimpin dirinya hingga usia partai ke-15. Dia pun berjanji tidak akan membuat kecewa dan tetap memegang teguh amanah.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan mu kepada saya selama ini, terima kasih atas dedikasi kalian semua dari seluruh Indonesia masih menggantungkan harapan kepada saya dan Insyaallah saya tidak pernah mengecewakan kepercayaan itu," tandas Prabowo.

3 dari 3 halaman

Kata Prabowo soal Cawapres

Saat disinggung soal siapa cawapres yang mendampingi untuk Pilpres 2024, Prabowo hanya menjawabnya dengan santai. Menurutnya, pilpres 2024 masih lama berlangsung.

"Cawapres, masih lama, tenang aja," ujar Prabowo saat pidato di HUT Gerindra di Kantor DPP Gerindra Ragunan, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Menteri Pertahanan ini juga masih bingung siapa tokoh yang bakal mendampinginya nanti.

Saat ini pun Gerindra sudah berkoalisi dengan PKB untuk perhelatan pilpres. Namun, belum ada kesepakatan soal capres dan cawapres yang bakal diusung.

"Jangankan kalian, saya pun belum tahu siapapun cawapresnya," ujar Prabowo.

Saat ini terdapat tiga koalisi Pilpres 2024 yang sudah terbentuk yaitu Koalisi Perubahan, Koalisi Indonesia Bersatu, dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Namun, tak menutup kemungkinan seluruh koalisi itu bisa berubah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.