Sukses

Gus Najmi Prihatin Ulama Hilang dari Daftar Pengurus PPP DKI

Najmi Mumtaza Rabbany atau yang akrab disapa Gus Najmi mengaku prihatin terkait situasi politik yang tengah dialami Partai Persatuan Pembangunan (PPP) utamanya di DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Eks Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, Najmi Mumtaza Rabbany atau yang akrab disapa Gus Najmi, mengaku prihatin terkait situasi politik yang tengah dialami PPP utamanya di DKI Jakarta.

Hal tersebut disampaikan dalam acara diskusi dengan organisasi kepemudaan gen-Z Cantennialz berjudul Cita-cita VS Realita Anak Muda di Partai Politik. Turut hadir di antaranya adalah Najmi Mumtaza Rabbany (eks sekwil PPP DKI), Michael Sianipar (Politikus muda Perindo), Ali Ghiffar Putra (Golkar), dan Gladys Dewantari (PAN).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Najmi menyampaikan responnya atas situasi konflik di tubuh PPP DKI Jakarta.

“Tentu saya sedih, setidaknya ada tiga hal. Pertama perihal ekspektasi terhadap ruang-ruang inklusif, demokratis dan praktik-praktik politik sehat justru jauh dari apa yang dibayangkan. Kedua, perihal pemecatan para Habaib dan Ulama yang selama ini menjadi basis utama serta pilar yang membuat PPP tetap berdiri. Terakhir adalah ketidaksinambungan antara upaya dan realitas dalam upaya partai mencapai treshold,” ungkap Gus Najmi.

Ia menjabarkan perihal konflik yang dihadapi dan bagaimana proses pencopotan dirinya sebagai sekwil jauh dari praktik yang transparan dan demokratis.

“Saya tidak pernah mendengar secara jelas alasan pencopotan yang saya alami,” pungkasnya.

Ia menambahkan bahwa jika kaitannya dengan dukungan politik, keputusan tersebut merupakan pilihan rasional dan proses politik yang demokratis karena melalui mekanisme musyawarah dan permintaan dari konstituen PPP.

“Jika penghilangan posisi saya adalah persoalan yang kecil, maka kasus yang kedua adalah permasalahan serius. Namun, situasi hari ini di DPW PPP DKI sudah jauh lebih parah dengan didepaknya beberapa ulama dan saya kira ini merupakan langkah mundur dari harapan perubahan yang sebelumnya digaungkan,” ungkap Najmi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langkah Janggal

Ia juga mempertanyakan langkah pergantian pimpinan dengan rencana untuk mengejar perolehan kursi di 2024. Menurutnya, perombakan kepengurusan menjelang satu tahun pemilu 2024 merupakan langkah yang janggal dan jauh dari upaya memperbaiki suara PPP.

“Artinya, bisa ditekankan bahwa kerja-kerja politik beradab belum cukup mendapat tempat bagi segelintir orang yang culas,” tegas Najmi.

Menurutnya, situasi konflik yang tengah dialami PPP menjauhkan partai dari cita-cita politik beradab yang didambakan oleh anak-anak muda.

“Setidaknya ada tiga hal yang yang menjauhkan partai dari anak-anak muda. Pertama, anak muda hanya menjadi objek politik. Kedua, politik terkesan sangat jauh dari kehidupan mereka utamanya dalam keputusan-keputusan yang terjadi di internal partai kerap mengabaikan aspek keterbukaan dan demokratis. Ketiga, praktik politik yang kotor dan ketidakterwakilan isu akibat pengabaian suara anak muda," tutup Gus Najmi.

Pergantian pengurus DPW PPP DKI mengacu Surat Keputusan (SK) Perubahan Pengurus DPW PPP Provinsi DKI Jakarta dengan No.0790/SK/DPP/W/I/2023 yang ditandatangani oleh Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono dan Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada 17 Januari 2023. Nama Gus Najmi yang merupakan putra Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi tiba-tiba hilang.

Padahal, dia ditunjuk sebagai Sekretaris DPW PPP DKI oleh almarhum H Lulung yang menjabat Ketua PPP DKI. Kala itu, Haji Lulung menyatakan, penunjukan Gus Najmi sebagai proses transformasi partai yang selama ini identik dengan orang tua agar PPP menjadi partai modern yang siap beradaptasi dengan isu politik sosial dan kekinian

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.