Sukses

NasDem Sedih Menkominfo Kena Hoaks Mundur dari Kabinet

Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengaku prihatin, sebab kabar hoaks melanda partainya.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengaku prihatin, sebab kabar hoaks melanda partainya.

Hal itu dia sampaikan usai mendengar atasannya, Sekjen Partai NasDem Johnny G.Plate dikabarkan mundur dari jabatan menteri komunikasi (menkominfo).

Diketahui, partai pimpinan Surya Paloh ini diterpa angin soal isu reshuffle kabinet yang akan menimpa kadernya, usai NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.

“Kita sedih kok hoaks semakin merajalela,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (5/1/2023).

Hermawi berharap, masyarakat tak termakan isu hoaks ini. Terlebih ini dimainkan sedemikian rupa.

"Jangan sampai publik jadi korban berita hoaks," singkat dia menutup.

Sebelumnya diberitakan, isu terkait sudah dibantah langsung oleh Johnny G.Plate. Dia menegaskan hingga kini dirinya masih menjadi anggota kabinet dan menjalankan tugas sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

"Hingga saat ini kami masih melaksanakan tugas dan fungsi yang dipercayakan oleh bapak Presiden sebagai anggota kabinet Indonesia Maju," kata Johnny kepada wartawan, Kamis (5/1/2023).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Urusan Presiden Jokowi

Namun, Johnny, soal mengganti anggota kabinet adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Sebab dirinya meyakini bahwa setiap partai politik di Indonesia memahami, memaklumi, dan menjaga hak prerogatif presiden.

"Namun demikian perlu ditegaskan kembali bahwa membentuk dan merubah atau mengganti anggota kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan prerogatif Presiden sesuai Konstitusi Indonesia," sambung dia.

Johnny pun meminta semua pihak untuk tidak asal memberikan informasi kepada masyarakat.

"Marilah kita bersama menjaga agar informasi yang didistribusi dan ditransmisikan kepada masyarakat terlebih dahulu harus dikonformasi agar akurasinya dapat dipertanggung jawabkan dan demi mencerdaskan masyarakat," dia menutup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.