Sukses

Standar Harga Tak Jelas, Petani Porang Minta Firli Usut Dugaan Kecurangan

Kumpulan petani porang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meminta Ketua KPK Firli Bahuri ikut mengawal kebijakan pengembangan komoditas porang.

Liputan6.com, Jakarta - Kumpulan petani porang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meminta Ketua KPK Firli Bahuri ikut mengawal kebijakan pengembangan komoditas porang. Pasalnya, produk pertanian yang digadang-gadang menjadi komoditas ekspor unggulan itu kini bermasalah di tingkat petani.

“Masalah tersebut mulai dari harga jual yang terus merosot, proses registrasi lahan untuk syarat ekspor yang menyulitkan petani, pangsa pasar di tingkat domestik maupun global yang belum stabil, termasuk dukungan penerapan budidaya sesuai Good Agricultural Practices (GAP),” kata Musyfik, koordinator petani saat unjuk aspirasi di Durenan, Kecamatan Gemarang, Madiun, Sabtu 31 Desember 2022.

Musyfik mengurai, problem utama adalah soal harga yang parah, petani rugi diyakini karena bibit juga ikut mahal. Padahal digadang ekspor Cina sudah dibuka tapi harga tidak kunjung memingkat.

“Ini ada apa sebenarnya?” heran Musyfik.

Menurut dia, biaya produksi yang dikeluarkan petani tak sebanding dengan harga jual. Meski secara kualitas hasil panen musim ini lebih bagus dibanding musim lalu. Dia merinci, harga porang basah sekitar Rp.2.000 hingga Rp.3.000 per kilogram, porang kering Rp.20.000 sampai Rp. 21.000. Padahal, tahun lalu porang basah bisa mencapai Rp.15.000 dan porang kering Rp. 40.000 per kilogram.

“Kalau begini bagaimana kami kembalikan pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat), kalau bisa ada standar hargalah karena selama ini dijual ke tengkulak atau pengepul,” ungkap dia.

Selain itu terdapat masalah lain, yaitu petani juga dipusingkan dengan persoalan administrasi pengurusan registrasi lahan. Petani harus melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Nomor Induk Berusaha (NIB), dan mengisi sebanyak 134 formulir.

“Banyak yang tidak ngurus karena ribet, mestinya tidak perlu dibebani urusan begini, yang kami perlukan itu pendampingan budidaya, prasarana irigasi, jalan, dan jaminan pasar,” tegas Musyfik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Firli Kawal

Senada dengan Musyfik, Mohamad Suparno menyatakan, saat ini banyak aspek di sektor pertanian umbi porang yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Perhatian yang dimaksud tidak lain berupa pengembangan kebijakan yang terintegrasi mulai dari hulu sampai akhir.

“Jangan sampai petani didorong-dorong tapi pasarnya tidak jelas, jangan sampai juga ada permainan di ekspor seperti jenis (pertanian) lain,” harap dia.

Atas dasar itu, pihaknya memandang perlu ada kerja sama semua pihak dalam rangka pengembangan kebijakan yang betul-betul memihak ke petani. Terlebih pemerintah tengah mengupayakan hirilisasi industri porang di mana bila hal itu tidak dilakukan dengan seksama jusru bisa merugikan petani.

“Karena ini banyak ekspor, mohon Pak Firli turun juga mengawal ini. Kami percaya beliau paham dan peduli,” dia menutup.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.