Sukses

Kapolri Listyo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Cianjur

Polri turut menyerahkan sejumlah logistik yang diperlukan para pengungsi gempa Cianjur, antara lain selimut dan lain-lain.

Liputan6.com, Jakarta- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau lokasi terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat hari ini, Selasa (12/11/2022). Kapolri bersama rombongan menumpangi helikopter melandas di Lapangan Badak-Putih Cianjur pada pukul 13.09 WIB.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo sebelumnya membeberkan Kapolri meninjau kesiapan dapur lapangan, dan memberikan bantuan berupa 3 ribu paket sembako.

"Hari ini menyalurkan bantuan dari bapak Kapolri dan Ibu Ketua Umum Bhayangkari. Untuk bantuan kurang lebih sekitar 3.000 paket sembako," kata dia dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).

Dedi menerangkan, pihaknya turut menyerahkan sejumlah logistik yang diperlukan para pengungsi di Cianjur, antara lain selimut dan lain-lain.

"Bantuan ini dalam rangka untuk sedikit meringankan beban dari masyarakat. Kita prihatin, kita mendoakan, saudara-saudara kita yang meninggal semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan saat ini yang sedang dirawat juga kita doakan semoga segera diberikan kesembuhan," ujar dia.

Dedi menerangkan, Polri mengerahkan sekira 350 personel gabungan dari Shabara, Brimob, dan Pusdokes untuk membantu mengevakuasi warga yang terdampak akibat gempa.

"Jadi yang menjadi fokus utama dari tadi malam dan hari ini adalah evakuasi korban dulu. Korban semaksimal mungkin dievakuasi dan diidentifikasi," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Beri Bantuan Korban Gempa Cianjur, Rumah Rusak Berat Rp 50 Juta

Pemerintah akan memberikan bantuan kepada korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Pemberian bantuan itu dibagi menjadi tiga kategori. Bagi rumah yang rusak berat diberikan Rp50 juta, rusak sedang Rp20 juta dan rusak ringan Rp10 juta.

"Yang rusak berat akan diberikan bantuan Rp50 juta, yang sedang diberikan bantuan Rp 20 juta dan yang ringan diberikan bantuan Rp10 juta," kata Presiden Joko Widodo di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).

Jokowi menyebut, yang terpenting pembangunan rumah terdampak gempa bumi diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan anti gempa. Sebab, gempa yang terjadi di Cianjur muncul 20 tahun sekali.

"Karena tadi isampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa 20 tahunan sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk yang rumah anti gempa," ucapnya.

Jokowi pun cukup senang akses jalan yang tertimbun longsor imbas gempa sudah bisa dibuka. Selanjutnya, tim bisa fokus melakukan evakuasi korban.

"Saya senang akses jalan yang kemarin tertimbun sudah tadi sampai pagi sudah bisa dibuka, alhamdulillah dan ini nanti akan dilanjutkan dengan kecepatan dalam penanganan terutama penyelamatan evakuasi untuk yang masih tertimbun ya," tutup Jokowi.

3 dari 3 halaman

Jokowi Minta Dahulukan Pencarian Korban Tertimbun Longsor Imbas Gempa Cianjur

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tim tanggap darurat mendahulukan pencarian korban tanah longsor dan gempa di Cianjur, Jawa Barat.

"Untuk korban-korban yang masih tertimbun saya perintahkan itu didahulukan. Evakuasinya, penyelamatan itu didahulukan," kata Jokowi saat meninjau lokasi jalan tertimbun longsor di Cugenang, Cianjur, Selasa (22/11/2022). 

Jokowi juga menyatakan telah memerintahkan kepada Menko PMK, BNPB, Basarnas, Menteri PUPR, TNI dan Polri untuk membantu menangani bencana gempa dan longsor yang terjadi di Cianjur. 

"Utamanya yang berkaitan dengan akses, pembukaan akses yang tertimbun longsor," kata dia. 

Jokowi berjanji akan memberikan bantuan rehabilitasi bagi rumah warga yang rusak parah, sedang, dan ringan. Besaran bantuan mulai dari Rp50 juta hingga Rp10 juta. 

"Untuk rusak berat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan yang rusak ringan Rp10 juta," bebernya. 

Namun, bagi korban yang mendapat bantuan tersebut diwajibkan membangun atau memperbaiki rumahnya memakai standar bangunan yang anti gempa. 

"Karena disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa siklus 20 tahunan. Sehingga bangunan rumahnya kita arahkan anti gempa," pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.