Sukses

Di KTT ASEAN, Jokowi Pertegas Seruan Penghentian Kekerasan di Myanmar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan beberapa hal penting terkait isu Myanmar yang dapat dijadikan elemen keputusan pada KTT ASEAN di Phnom Penh Kamboja.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan beberapa hal penting terkait isu Myanmar yang dapat dijadikan elemen keputusan pada KTT ASEAN di Phnom Penh Kamboja, Jumat (11/11/2022). Jokowi menekankan 5PC (5-point consensus) harus diterapkan agar konflik di Myanmar segera selesai.

"Pertama, penerapan 5PC (5-point consensus) tetap menjadi acuan utama bagi ASEAN dalam membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat (11/11/2022).

Poin kedua, Jokowi mempertegas seruan penghentian kekerasan agar segera tercipta kondisi kondusif di Myanmar.

"Ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan penugasan Sekjen ASEAN dan AHA Centre untuk terus mengupayakan akses agar Comprehensive Needs Assesment dapat segera diselesaikan," jelasnya.

Menurut dia, bantuan kemanusiaan untuk mendukung life sustaining menjadi lebih penting artinya saat ini. Poin keempat yang disampaikan Jokowi yakni, keputusan non political representation dari Myanmar juga harus diberlakukan selain untuk AMM dan KTT.

"Kelima, engagement ASEAN dengan semua stakeholders Myanmar harus segera dilakukan. Karena hanya dengan membuka dialog dengan semua pihak, maka ASEAN akan dapat memfasilitasi dialog nasional yang dimandatkan oleh 5PC," jelas Jokowi.

Hal selanjutnya menurut Jokowi yaitu, untuk menghormati prinsip non-interference maka ASEAN tidak memberikan dukungan terhadap Pemilu yang tidak inklusif dan tidak dipersiapkan berdasar dialog nasional.

"Kita memiliki tanggung jawab kepada rakyat ASEAN dan dunia. Jika kita tidak bertindak tepat, maka kredibilitas dan relevansi ASEAN menjadi taruhannya," pungkas Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petemuan Bilateral Indonesia-Singapura

Sebelumnya, Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong di Kamboja, Kamis (10/11/2022). Kedua pemimpin negara menyampaikan kekecewaannya atas situasi di Myanmar saat ini.

"Kedua pemimpin menyampaikan kekecewaan terhadap tidak adanya komitmen junta militer Myanmar dalam mengimplementasikan 5-point consensus," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat (11/11/2022).

Dalam pertemuan itu, kata dia, Jokowi dan PM Lee juga membahas soal G20 dan rencana pertemuan leaders’ retreat tahun depan. PM Lee memastikan kehadiran di KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022.

"Mengenai G20, Singapura menyampaikan dukungan penuh terhadap Presidensi G20 Indonesia dan PM Singapura kembali memberikan konfirmasi akan hadir sebagai salah satu undangan," jelas Retno.

Terakhir, kedua pemimpin sepakat akan melakukan leaders’ retreat tahun depan di kuartal pertama. Adapun Singapura akan menjadi tuan rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.