Sukses

Pengamat: Golkar Bisa Jadi Penentu Kemenangan Capres-Cawapres 2024

Pengamat Politik Emrus Sihombing mengatakan Partai Golkar bisa menjadi penentu kemenangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Emrus Sihombing mengatakan Partai Golkar bisa menjadi penentu kemenangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di Pilpres 2024. Hal itu, kata dia, bisa terjadi jika Partai Golkar mampu memainkan lobi-lobi politik.

"Sebagai partai 'senior', dengan pengalaman 58 tahun politik nasional, sejatinya Golkar bisa menjadi penentu kemenangan Capres-Cawapres Pilpres 2024 jika Golkar mampu memainkan politik lobby," kata Emrus kepada wartawan, Selasa (1/11/2022).

Menurut dia, Partai Golkar bisa menjadi penentu kemenangan di Pilpres 2024 apabila mampu memanfaatkan dua alternatif. Pertama, Golkar berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) sebagai pengusung dan didukung PPP, PAN, serta PKB.

"Kedua, Golkar 'berkoalisi' dengan semua partai politik, dan PDIP mengusung calonnya sendiri," ujar Emrus.

Seperti diketahui, Partai Golkar saat ini membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hingga kini, KIB belum mengumumkan secara resmi siapa sosok capres dan cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2024.

Ketiga ketua umum partai politik akan mengadakan forum pertemuan di Makassar Sulawesi Selatan pada 6 November 2022. Salah satunya agendanya yakni, membahas soal calon presiden 2024.

"Kan kita forumnya nanti kita ada di Makassar forum ketum 3 partai. Di situ akan dengarkan kembali," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 31 Oktober 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Golkar Diminta Tak Sembrono Tentukan Capres

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menghadiri puncak perayaan ulang tahun Partai Golkar ke-58 di Jiexpo, Kemayoran, Jumat malam (21/10/2022). 

Dalam sambutannya Jokowi meyakini Golkar tidak akan semberono dan terburu-buru mendeklarasikan calon presiden (Capres) 2024. Sebab, Jokowi menyatakan Golkar punya pengalaman malang melintang dan makan asam garam perpolitikan Indonesia.

"Saya yakin Partai Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, dan tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden 2024," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi juga berpesan agar Golkar memiliki capres yang benar dan tidak sembarang pilih. "Saya meyakini bahwa yang akan dipilih Partai Golkar ini adalah tokoh-tokoh yang bener. Silakan terjemahkan sendiri," kata dia.

"Jangan sembarangan memilih calon presiden dan calon wakil presiden," sambungnya.

Meski demikian, Jokowi juga berpesan agar KIB tidak terlalu lama deklarasi capres. "Saya juga titip pesan jangan terlalu lama-lama," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Masih Banyak Waktu, Golkar Pede Elektabilitas Airlangga Sebagai Capres Terus Naik

Sementara itu, Partai Golkar masih percaya diri mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi calon presiden.

Ketua DPP Golkar Dave Akbarshah Fikarno alias Dave Laksono mengatakan elektabilitas Airlangga semakin menanjak naik seiring waktu. Ditambah mesin politik Golkar terus bekerja.

"Kami yakin angka tersebut akan terus menanjak, hingga memperoleh kemenangan yang sempurna di 2024 nanti," ujarnya, Jumat (28/10/2022).

Dave mengutip survei elektabilitas yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO). Bahwa Airlangga masuk tiga besar elektabilitas capres dari klaster ketua umum sebesar 9,3% di bawah AHY (11,8%) dan Prabowo Subianto (29,2%). 

"Ini menunjukan kemampuan Pak Airlangga dengan jam terbang yang tinggi, dan memahami betul permasalahan dan kebutuhan bangsa," katanya.

Elektabilitas Airlangga diyakini akan terus naik. Golkar punya waktu untuk terus mendongkrak elektabilitas ketua umumnya dan elektabilitas partai. Kata Dave masih banyak waktu agar kader Golkar terus bekerja di bawah.

"Masih banyak waktu untuk seluruh kader Golkar bekerja secara optimal agar meningkatkan elektabilitas pada pemilu nanti. Dan memang secara sistematis kami terus bekerja di dapil masing-masing untuk memperkuat jaringan," pungkas dia.

4 dari 4 halaman

Golkar Tegaskan Dukungan PAN untuk Ganjar di Pilpres Bukan Keputusan KIB

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan pernyataan PAN soal bakal menduetkan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil di Pilpres 2024, bukan keputusan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dia menekankan dukungan itu hanya berasal dari internal PAN.

"Ya itu kan katanya PAN (soal usung Ganjar)," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/10/2022).

Dia menepis anggapan ada perbedaan pendapat dalam kubu KIB terkait sosok capres untuk Pilpres 2024. Airlangga menyampaikan ketiga ketua umum di KIB yakni, Partai Golkar, PPP, dan PAN akan bertemu di Makassar untuk membahas sejumlah hal terkait koalisi tersebut.

"Kan kita forumnya nanti kita ada di Makassar forum ketum 3 partai. Di situ akan dengarkan kembali," ujar Airlangga.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan menilai tantangan Wali Kota Bogor Bima Arya kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpasangan menjadi calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilihan umum (Pemilu) 2022 karena memang keduanya sosok yang pantas sudah terbukti berpengalaman sebagai kepala daerah.

"Jadi gini, itu yang Bima Arya ngomong kan? Jadi apakah Pak Ganjar, apakah Kang Ridwan Kamil itu orang-orang hebat yang sudah terbukti," kata Zulkifli Hasan saat diwawancarai wartawan usai menghadiri pra-Rakernas Gakoptindo Tahun 2022 di IICC Bogor, Minggu.

Zulkifli berpendapat kedua tokoh kepala daerah Ganjar dan Ridwan Kamil yang ditantang Bima Arya selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Seluruh Indonesia (Apeksi) itu saat pertemuan Forum Y20 di Solo pada Jumat (28/10) yang juga sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PAN memang sangat pantas menjadi pasangan dalam pilpres 2024.

"Jadi mereka mau 'nyapres', mau cawapres itu bukan layak, tapi sangat layak. Nanti dilihat perkembangannya," ujar Zulkifli Hasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.