Sukses

Survei Populi: Ridwan Kamil Raih Elektabilitas Tertinggi Sebagai Cawapres, Disusul Sandiaga-AHY

Lembaga Survei Populi Center menyampaikan hasil survei nasional terkait elektabilitas tokoh politik dan pejabat publik jelang Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Populi Center menyampaikan hasil survei nasional terkait elektabilitas tokoh politik dan pejabat publik jelang Pemilu 2024.

Hasilnya, Elektabilitas tokoh untuk bakal cawapres, posisi teratas adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disusul Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di posisi ketiga.

“Ketika masyarakat ditanya dari sebelas tokoh siapa yang paling diharapkan untuk menjadi Wakil Presiden pada tahun 2024, masyarakat paling banyak menjawab Ridwan Kamil (17,1 persen), kemudian disusul Sandiaga Salahuddin Uno (15,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (12,3 persen),” kata peneliti Populi Olivia Prastiti dalam rilis daring, Rabu (26/10/2022).

Di posisi keempat cawapres ada nama Jenderal Andika Perkasa (8,3persen), disusul Erick Thohir (7,8 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (7,3 persen).

Sedangkan Puan Maharani berada di posisi ketujuh dengan rauhan di bawah lima persen yakni 3,1 persen.

Sementara untuk eelektabilitas capres, Politikus PDIP Ganjar Pranowo tertinggi disusul Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

“Saat masyarakat ditanya siapakah yang akan dipilih apabila pemilihan presiden dilakukan hari ini, Ganjar Pranowo menjadi yang paling banyak dipilih dengan 29,7 persen, diikuti Anies Baswedan dengan 29,2 persen, dan Prabowo Subianto dengan 27,6 persen,” kata peneliti Populi Olivia Prastiti dalam rilis daring, Rabu (26/10/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Deklarasi Anies Sebagai Capres

Selain itu, terkait pengusungan Anies Baswedan oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai bagian dari koalisi pemerintahan saat ini, sebesar 41,9 persen masyarakat menilai tindakan tersebut etis.

“Sedangkan sebesar 20,2 persen menganggap tindakan tersebut tidak etis. Adapun sebesar 37,9 persen menolak menjawab pertanyaan ini,” pungkasnya.

Adapun survei dilakukan dengan wawancara tatap muka mulai dari tanggal 9 hingga 17 Oktober 2022. Besaran sampel adalah 1.200 responden, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error + 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.