Sukses

Pencarian Siswi SMP Hanyut di Curug Kembar Bogor Libatkan 4 Penyelam

Pencarian sisa korban terseret air bah di Curug Kembar Bogor dilakukan dengan menyisir sungai secara manual.

Liputan6.com, Jakarta Satu korban hanyut terseret air bah di Curug Kembar, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, hingga Minggu pagi (16/10/2022) masih belum ditemukan.

Tim SAR gabungan masih mencari korban Andini (14), siswi SMP IT al Hikmah Kota Depok. Pencarian diperluas dari hilir Sungai Cimandala hingga Ciliwung.

Pencarian korban juga melibatkan empat penyelam. Dua dari BPBD Kabupaten Bogor dan dua lainnya dari Korps Brimob Cipanas.

"Hari kemarin sudah 5 titik di selami. Pertama di Curug Kembar. Kita bergeser sampai pertemuan Sungai Ciliwung dan hasilnya nihil," ucap Komandan Regu (Danru) BPBD Kabupaten Bogor, Sopian Sauri, Minggu (16/10/2022).

Menurutnya pencarian sisa korban terseret air bah di Curug Kembar dilakukan dengan menyisir sungai secara manual.

"Itu dilakukan karena medan sungai cukup sulit. Sepanjang sungai banyak bebatuan besar," kata dia.

Belum lagi di dalam aliran sungai tersebut terdapat palung yang kedalamannya 5 hingga 6 meter.

"Luasan palung seperti sumur 5 meteran lebar 3 meter, di bawahnya berupa bebatuan dan pasir. Itu sudah di selam dan hasilnya nihil," ungkap Sopian. 

Sopian menambahkan pencarian kembali dilanjutkan hari ini dengan membagi beberapa tim. Di hari kelima pencarian kembali menyisir di titik awal korban hanyut hingga Sungai Ciliwung.

"Memang kemarin sempat ditemukan pakaian baju dan sepatu yang diduga milik korban di sungai Cimandala. Mudah-mudahan hari ini korban bisa segera ditemukan," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi

Diketahui, empat pelajar SMP al Hikmah Kota Depok hanyut terseret air bah usai mengikuti susur sungai di Curug Kembar yang digelar pihak sekolah tersebut pada 13 Oktober 2022 sekitar pukul 16.00 WIB.

Tiga d iantaranya ditemukan tewas di beberapa titik aliran Sungai Cimandala, dan satu korban belum ditemukan.

Ketiga korban yang ditemukan yakni Tara Taskeen, Amira Hanna, dan Raka Alandra. Sedangkan Andini hingga saat ini belum ditemukan.

Kejadian berawal, 105 siswa bersama pendamping sekolah melakukan kegiatan susur sungai sebagai bagian dari kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS).

Mereka berangkat menyusuri Sungai Cimandala mulai dari pintu masuk utama kawasan Desa Wisata Batu Layang hingga Curug Kembar, sekitar pukul 14.00 WIB.

Beberapa saat setelah tiba di Curug Kembar, kondisi awan gelap dan hujan gerimis. Mereka pun akhirnya kembali ke lokasi menginap di D'Jungle Camp.

Sepanjang kurang lebih 1 km, mereka harus menyusuri aliran sungai dengan medan yang sulit. Banyak bebatuan besar dan licin.

 

3 dari 3 halaman

Terseret Arus Deras

Setelah tiba di titik dimana terdapat daratan, mereka pun menyeberangi sungai. Saat itu lah, empat siswa terseret arus deras yang datang secara tiba-tiba.

"Sebagian besar siswa sudah nyeberang, sisanya masih ada di belakang. Nah saat empat orang ini mau nyeberang sungai, tiba-tiba air deras dan menyeret mereka," ungkap Kepala Desa Batu Layang Iwan Setiawan, Sabtu, 15 Oktober 2022. 

Pihak pendamping siswa langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas setempat dan segera dilakukan penyelamatan.

"Saat petugas wisata dan warga datang ke lokasi, ada sejumlah siswa yang terjebak di aliran sungai," kata dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.