Sukses

Investasi Masuk di Jateng, Ganjar Sebut Indonesia Masih Dipercaya Dalam Situasi Apapun dan Tetap Kondusif

Salah satu kepercayaan dari investor tersebut diwujudnyatakan dalam acara groundbreaking pabrik Wavin di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Senin (3/10).

Liputan6.com, Batang Saat ini sudah banyak investasi yang masuk ke Jawa Tengah. Hal itu menjadi bukti, melalui Jawa Tengah, Indonesia berhasil mendapat kepercayaan para investor. 

Salah satu kepercayaan dari investor tersebut diwujudnyatakan dalam acara groundbreaking pabrik Wavin di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Senin (3/10). Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Kami senang sekali di tengah situasi ekonomi yang lagi sulit, ternyata kepercayaan investor cukup bagus dan masuk di Batang, Jawa Tengah. Menurut saya, ini menunjukkan kepercayaan Indonesia di kancah luar bahwa kita negara yang siap dalam situasi apapun dan kondusif sehingga investasi masuk," kata Ganjar di Batang.

Wavin merupakan anak usaha Orbia dan bergerak pada bidang bangunan dan infrastruktur. Wavin menjadi salah satu dari 10 perusahaan besar dunia yang sudah berinvestasi di Ground Batang City. Perusahaan asal Belanda itu akan mendirikan pabrik di lahan seluas 20 hektar di areal Grand Batang City. Pabrik itu ditarget akan mulai beroperasi pada tahun 2024.

Berdasarkan laporan Kementerian Investasi/BKPM pada 23 November 2020, komitmen investasi Wavin tercapai dalam pertemuan di Den Haag, Belanda, pada 11 November 2020. Dalam laporan tersebut disebutkan pula nilai investasi Wavin di Indonesia sebesar USD125 juta atau sekitar Rp1,9 triliun berdasarkan kurs 3 Oktober 2022, dengan proyeksi penyerapan 400-500 tenaga kerja secara langsung.

"Tentu senang ya hari ini Presiden hadir dan bisa menunjukkan kepada dunia di tengah situasi ekonomi yang sulit, investasi masih masuk di Jawa Tengah dan kita tunjukkan bahwa tingkat layanan kita pada investasi sangat serius," katanya.

Dalam kegiatan groundbreaking bersama Jokowi, lanjut Ganjar, investasi dari Wavin menunjukkan bahwa negara ini terpercaya untuk investasi. Hal senada juga disampaikan Presiden Jokowi. Menurutnya, kalau negara itu tidak dipercaya maka tidak akan mungkin dalam situasi ekonomi yang sulit seperti ini ada investasi masuk.

"Jadi ini pelajaran yang cukup bagus di mana kawan-kawan di daerah, di Kabupaten Batang, tentu banyak di kabupaten/kota lain yang lain yang pra bupati/wali kotanya sungguh-sungguh. Bagaimana investasi bisa masuk, layanannya mudah, murah, cepat dan integritasnya terjaga. Mudah-mudahan ini men-trigger daerah-daerah lain untuk nanti mempercepat atau mendorong investasi bisa berjalan," jelas Ganjar.

Berdasarkan laporan dari Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, sudah ada 10 perusahaan yang berinvestasi dan dalam proses konstruksi di Grand Batang City atau KITB. Mulai dari pabrik baterai mobil listrik, kaca, alkes, dan lainnya. Bagi Ganjar hal itu mendorong pemerintah daerah untuk segera menarik perusahaan-perusahaan lain yang sudah menjalin kerja sama untuk masuk secepatnya.

"Tadi juga mendapatkan laporan dari Batang, baik dari pengelola maupun bupatinya, bahwa yang disampaikan oleh Pak Bahlil sekian ribu hektar itu sudah terisi, tinggal kita mendorong satu persatu. Maka kesempatan yang bisa kita ambil adalah semua yang sudah deal agar segera ditarik untuk masuk dan itu tentu di daerah diminta untuk menjaga termasuk kondusifitasnya. Maka pas tadi pagi kita rapat dengan Forkompimda untuk kita bisa sama-sama menjaga. Kalau Jawa Tengah kondusif maka investasi akan masuk terus," kata Ganjar.

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan bahwa investasi saat ini menjadi rebutan banyak negara. Sebab dalam situasi dunia yang sedang sulit semua, investasi dapat memberikan nilai tambah sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan. Penerimaan negara, baik dalam bentu pajak maupun cadangan devisa akan muncul.

"Dulu kami impor, setelah ada pabrik jadi impor sudah tidak ada lagi. Di Jateng tercipta lapangan kerja yang tidak kecil. Inilah yang terus akan kita kejar, investasi apapun karena sekali lagi itu menciptakan lapangan kerja. Pajak menambah penerimaan negara. Ini juga men-trigger perekonomian negara," ungkapnya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.