Sukses

Pasca-Lebaran, 1.818 Pendatang Ajukan Permohonan Jadi Warga Bekasi

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Bekasi, Taufik Hidayat, mengatakan pasca-Lebaran, ada sebanyak 1.818 orang mengajukan permohonan menjadi warga Kota Bekasi. Jumlah tersebut diajukan sejak 9-19 Mei 2022.

Liputan6.com, Bekasi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Bekasi, Taufik Hidayat, mengatakan pasca-Lebaran, ada sebanyak 1.818 orang mengajukan permohonan menjadi warga Kota Bekasi. Jumlah tersebut diajukan sejak 9-19 Mei 2022.

"Sepanjang tanggal 9 sampai dengan 19 Mei 2022, ada 1.818 permohonan pindah menjadi warga Kota Bekasi berdasarkan SKPWNI dari masing-masing daerah asalnya," kata Taufik, Sabtu (21/5/2022).

Taufik menyebutkan, mayoritas warga pendatang merupakan para pencari kerja. Mereka pun biasanya mendaftarkan diri sebagai warga Bekasi agar bisa mendapatkan kartu identitas.

"Biasanya untuk kerja di Jakarta itu kan butuh KTP Jabodetabek, akhirnya mereka pindah dari kampung ke Bekasi," ujarnya.

Menurut dia, jumlah pengajuan menjadi warga Kota Bekasi kemungkinan trennya masih akan terus bertambah, lantaran pendataan baru dapat dilakukan setelah Lebaran.

Meski begitu, Taufik mengaku jumlah tersebut masih lebih sedikit dibandingkan jumlah warga yang mengajukan permohonan pindah dari Kota Bekasi, yakni sebanyak 2.776 orang.

"Perhitungan saat ini masih lebih banyak warga Kota Bekasi yang keluar daripada yang masuk," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wilayah Aglomerasi

Taufik menjelaskan, hal ini kemungkinan disebabkan Kota Bekasi yang merupakan wilayah aglomerasi, sehingga dijadikan transit bagi pendatang. Hal ini menurutnya sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Ia mencontohkan pendatang lebih memilih menyewa rumah di Kota Bekasi karena harga yang lebih murah ketimbang Jakarta. Pendatang tersebut baru akan pindah ke Jakarta setelah finansial mereka dirasa cukup.

3 dari 3 halaman

Transit

"Setelah 2 tahun di Bekasi, ternyata mereka mau pindah ke Jakarta, akhirnya yang di Bekasi dia pindah ke Jakarta, misalnya contoh seperti itu. Karena Bekasi itu kota transit, jadi pindah datang itu tidak bisa kita hindari, pasti lebih besar," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.