Sukses

Masyarakat Dibolehkan Lepas Masker, Komisi IX DPR: Start Berdampingan Hidup dengan Covid-19 Dimulai

Setidaknya 40 negara sudah melonggarkan kebijakan penggunaan masker, bahkan beberapa negara sudah bebas masker.

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo yang mengizinkan masyarakat tidak menggunakan masker di luar ruangan. Menurutnya, keputusan itu merupakan bukti keberhasilan penanganan Covid-19 secara gotong royong.

"Apa yang sudah pemerintah buat sebagai hasil kerja sama dan gotong royong. Setelah kita, pemda, tokoh masyarakat, dan semua pemangku kepentingan bergotong-royong mengendalikan Covid-19," kata Rahmad kepada wartawan, Rabu (18/5/2022).

Rahmad mengatakan, pelonggaran penggunaan masker merupakan keputusan penyesuaian, mengingat saat ini kondisi Covid-19 di Indonesia sangat terkendali. Kementerian Kesehatan mencatat rata-rata tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 nasional sebesar 2% per Kamis, 12 Mei. 

Rahmad meyakini pemerintah membuat keputusan tersebut berdasarkan masukan, kajian, dan diskusi dengan para ahli serta perbandingan dengan negara lain. Setidaknya 40 negara sudah melonggarkan kebijakan penggunaan masker, bahkan beberapa negara sudah bebas masker.

"Ini start kita untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dengan cara seperti itu," ujar Rahmad.

Di sisi lain, Rahmad mengimbau kepada masyarakat agar menjalankan kebijakan pelonggaran penggunaan masker secara bertanggung jawab. Kalau memang dalam keadaan sakit atau ramai, harus tetap memakai masker meski di luar ruangan. Masyarakat juga wajib menggunakan masker saat berada di dalam ruangan, sesuai kebijakan pemerintah.

Selain itu, Rahmad juga mendorong masyarakat tetap mendapatkan vaksin lengkap. "Vaksinasi jadi senjata kita yang cukup efektif untuk melawan Covid-19," kata Rahmad.

Dalam kesempatan berbeda, anggota Komisi IX Luqman Hakim mengatakan kebijakan pelonggaran penggunaan masker mencerminkan bahwa pemerintah mengendalikan Covid-19 secara terukur, sistematis dan konsisten. Dia juga sepakat keputusan ini sebagai bukti keberhasilan penanganan pandemi berkat peran aktif masyarakat.

"Keputusan ini menunjukkan keberhasilan penanganan Covid-19. Keberhasilan ini juga berkat peran aktif masyarakat yang secara umum mematuhi berbagai kebijakan pengendalian covid-19 yang ditetapkan pemerintah," kata Luqman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transisi Pandemi ke Endemi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyampaikan kebijakan tersebut merupakan bagian upaya transisi dari pandemi ke endemi. Pemerintah melakukan upaya transisi secara bertahap dengan memperhatikan imunitas masyarakat terhadap Covid-19, termasuk varian baru Corona BA2.

"Ternyata BA2 itu sudah dominan juga di Indonesia dan di India tetapi berbeda dengan negara-negara lain seperti Cina dan Amerika, kita tidak mengamati adanya kenaikan kasus yang tinggi dengan adanya varian baru. Jadi relatif Indonesia dan India imunitas dari masyarakatnya terhadap varian baru sudah relatif cukup baik,” kata Budi dikutip dari setkab.go.id.

Dia menambahkan, hasil penelitian antibodi tubuh terhadap virus atau Sero survei yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat khususnya di Jawa-Bali jelang mudik Lebaran tahun ini menunjukkan bahwa 99,2 persen telah memiliki antibodi baik yang berasal dari vaksin maupun infeksi COVID-19.

Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan kadar atau titer antibodi dibanding survei yang dilakukan pada Desember tahun lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.