Sukses

Libur Lebaran, Pemprov DKI Siagakan 2.500 Petugas Jaga Kebersihan Jakarta

Pemprov DKI Jakarta akan menyiagakan 2.500 petugas kebersihan saat malam takbiran hingga hari Idul Fitri 1443 Hijriah. Tujuannya untuk memastikan Ibukota tetap bersih selama libur hari raya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta akan menyiagakan 2.500 petugas kebersihan saat malam takbiran hingga hari Idul Fitri 1443 Hijriah. Tujuannya untuk memastikan Ibukota tetap bersih selama libur hari raya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan, selain ribuan personel, pihaknya juga menyiagakan ratusan truk sampah dan 88 unit kendaraan penyapu jalan otomatis atau road sweeper.

"Kami siagakan 50 petugas di setiap kecamatan. Lebih dari 2.500 personel di seluruh Jakarta yang bertugas saat malam takbiran hingga hari H Idul Fitri. Termasuk TPST Bantargebang yang tetap melakukan pelayanan,” kata Asep, Rabu (27/4).

Dia menerangkan, Dinas Lingkungan Hidup juga menyiapkan personil dan sarana untuk penanganan sampah saat arus mudik di lokasi stasiun dan terminal sebagai bagian dari Surat Edaran Menteri LHK Nomor Se.3/MENLHK/PSLB3/PLB.0/4/2022 tentang Pengendalian Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran.

Selain itu, akan disediakan fasilitas penampungan sampah terpilah oleh pengelola stasiun dan terminal di beberapa lokasi.

“Di lokasi penganan sampah seperti stasiun dan terminal, kita akan melakukan himbauan Mudik Minim Sampah, yaitu dengan membawa KBRL, wadah makan dan wadah minum sendiri dari rumah saat melakukan perjalanan mudik agar masyarakat tidak menghasilkan sampah,” kata Asep.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengosongan TPS

Asep mengatakan, sejak H-4 sebelum lebaran Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan dan pengemudi truk sampah juga telah diinstruksikan untuk melakukan pengosongan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta.

Strategi ini, kata Asep, dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur hari H dan H+1 lebaran. Selain itu agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya.

“Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu,” kata Asep.

3 dari 4 halaman

Tonase Penanganan Sampah

Pada saat ini, kata Asep, warga Jakarta mulai melakukan mudik seperti sebelum Pandemi. Diperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, H+9 dan H+10, setelah itu kembali ke rata-rata timbulan normal.

Asep melanjutkan, DLH sudah melakukan antisipasi peningkatan tonase tersebut. Pada saat tukang-tukang gerobak yang sempat mudik telah kembali bertugas, maka akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah masing-masing rumah warga mulai dikirim ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).

"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+10 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal," kata Asep.

4 dari 4 halaman

Bantargebang 24 Jam

Lebih lanjut, Asep menjelaskan, Bantargebang tempat diprosesnya sampah Jakarta, tetap beroperasi 24 jam selama libur dan cuti bersama Idul Fitri 1443 H. Sebanyak 200 personel ditugaskan piket di tempat pengelolaan sampah TPST Bantargebang.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup, rata-rata per hari berat sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang pada kondisi normal berkisar 7.000-8.000 ton per hari dengan 1.300-1.400 rit truk sampah.

Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.