Sukses

Capain Pemberian Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Mulai Dosis Satu hingga Tiga

Untuk stok vaksinasi, Riza menyatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Selain itu jumlahnya pun disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pemberian vaksinasi Covid-19 ketiga atau booster di Jakarta sudah mulai dilaksanakan di seluruh puskesmas tingkat kecamatan. 

Pemberian vaksinasi tersebut diberikan kepada masyarakat umur minimal 18 tahun. Namun saat ini para lansia dan warga komorbid menjadi prioritas pemberian vaksinasi. 

"Memang targetnya 8 juta usia dewasa 18 tahun ke atas tapi prioritas lansia dulu. Iya (sudah) 2.200 lansia," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (13/1/2022). 

Untuk stok vaksinasi, Riza menyatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Selain itu jumlahnya pun disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. 

"Kita terus berkoordinasi alhamdulilah sejauh ini tidak ada masalah. (Jumlah vaksin) disesuaikan dengan kebutuhan," ucap dia. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan pemberian vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua masih terus berjalan. 

Kata dia, untuk total dosis pertama sudah mencapai 12.026.344 orang atau 119,3 persen. Jumlah tersebut memiliki proporsi 70 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga KTP non DKI. 

"Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 9.355.732 orang atau 92,8 persen, dengan proporsi 71 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29 persen warga KTP non DKI," ucap Dwi. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penambahan Kasus di Jakarta

Sementara itu, dia mengatakan ada penambahan kasus Covi-19 di Ibu Kota sebanyak 478 orang sehingga total 869.089 kasus pada Kamis (13/1/2022). 

Kata dia, 303 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Lalu kasus aktif pun juga mengalami peningkatan sebanyak 184 orang. 

"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 2.936 orang yang masih dirawat/isolasi. Perlu digarisbawahi bahwa 2.119 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri," kata dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.