Sukses

1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Semeru

Sebagian besar warga telah mengungsi dan beberapa masih dilakukan evakuasi yang cukup sulit karena tebalnya lumpur.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Bupati (Wabup) Lumajang Indah Masdar melaporkan ada satu orang yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021). Menurut dia, korban meninggal tersebut berada di daerah sekitar Curah Kobokan Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur

"Ada 1 orang yang meninggal dunia dari Curah Kobokan. Tadi sudah akan dibawa oleh mobil ambulans dan mudah-mudahan sudah terangkut," kata Indah dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Sabtu malam.

Menurut dia, terdapat 400 keluarga di daerah Curah Kobokan. Sebagian besar telah mengungsi dan beberapa masih dilakukan evakuasi. Indah menyebut proses evakuasi cukup sulit karena tebalnya lumpur.

"Kira-kira tadi sekitar satu jam lalu masih ada sekitar 10 orang yang belum bisa di evakuasi karena lolasinya agak sulit. Evakuasi lamban karena mobil enggak bisa masuk ke lokasi dikarenakan lumpur setinggi lutut kaki," jelasnya.

Seperti diketahui, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12/2021). pukul 15.20 WIB.

Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Guguran Awan Panas

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.