Sukses

Update Rabu 24 November 2021: 4.254.443 Positif Covid-19, Sembuh 4.102.700, Meninggal 143.766

Data update pasien Covid-19 tercatat sejak pukul 12.00 WIB Selasa 23 November 2021, hingga hari ini pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali melaporkan masih adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona.

Ada penambahan 451 orang pada hari ini, Rabu (24/11/2021) dinyatakan positif Covid-19.

Total akumulatifnya menjadi 4.254.443 orang hingga saat ini terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Untuk penambahan kasus sembuh ada 377 orang pada hari ini. Dengan begitu, di Indonesia total akumulatifnya sebanyak 4.102.700 pasien sudah berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 sampai kini.

Sementara itu, kasus meninggal dunia pada hari ini bertambah 13 orang. Di Indonesia sampai saat ini total akumulatif terdapat 143.766 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Data update pasien Covid-19 tercatat sejak pukul 12.00 WIB Selasa 23 November 2021, hingga hari ini pada jam yang sama.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peringatan Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi kenaikan kasus Covid-19.

Pasalnya, kata dia, saat ini negara di Eropa dan Amerika tengah mengalami lonjakan kasus virus corona yang signifikan.

"Hati-hati, saya ingin mengingatkan kembali di Eropa, di Amerika ini sedang tinggi-tingginya. Muncul setelah gelombang 1, gelombang 2, gelombang 3, gelombang 4 muncul," jelas Jokowi saat berpidato di Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi Tahun 2021 di Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Dia bersyukur kondisi Covid-19 di Indonesia masih cukup terkendali dan tak mengalami lonjakan kasus yang tinggi. Untuk itu, Jokowi mengajak semua pihak bersama-sama menjaga kondisi Covid-19 di tanah air, khususnya dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru.

"Oleh sebab itu, saya kemarin rapat marilah kita bersama-sama utamanya menghadapi natal dan tahun baru. Kita kendalikan bersama-sama dalam rangka ekonomi kita agar bisa lebih baik," ujarnya.

Jokowi menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun membawa dampak yang luar biasa bagi Indonesia dan dunia. Dampak tersebut di luar perkiraan dan tak terduga sebelumnya.

"Banyak negara yang mengalami kelangkaan energi, yang sebelumnya tidak kita duga, banyak negara mengalami kelangkaan kontainer sehingga distribusi barang menjadi terganggu," katanya.

Selain itu, banyak negara mengalami kenaikan inflasi yang menakutkan semua negara. Beberapa negara juga mengalami kenaikan harga produsen yang akan berdampak pada kenaikan harga konsumen.

"Inilah yang sering saya sampaikan ketidakpastian global yang semua kepala daerah, kepala dinas semuanya harus mengerti dan mampu mengantisipasi, menyiapkan antisipasinya sebelumnya," tuturnya.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta semua pihak untuk bersama-sama mengendalikan kasus Covid-19 di Indonesia. Hal ini agar ekonomi nasional dapat pulih dan bergairah kembali.

"Inilah kenapa saya kadang bicara keras kepada gubernur, bupati, dan walikota karena memang kuncinya ada di situ. Tanpa kita bisa mengendalikan covid jangan berharap yang namanya pertumbuhan ekonomi itu ada," jelas Jokowi.

 

3 dari 4 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

4 dari 4 halaman

Tertib Protokol Kesehatan Covid-19, Lawan Hoaksnya!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.