Sukses

Sisir Anggaran Pendidikan APBN, Muhaimin Minta Biaya Kuliah Harus Jadi Prioritas

Muhaimin meminta, Komisi X menyisir anggaran Pendidikan 20% APBN harus difokuskan pada program anggaran yang tepat sasaran.

 

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan (Gus Muhaimin) mengamini, tuntutan mahasiswa agar anggaran pendidikan di masa pandemi Covid-19 bisa difokuskan untuk menjamin keberlanjutan belajar mengajar. Menurut Muhaimin, konsekuensinya adalah alokasi anggaran untuk pembangunan fisik yang tidak subtantif dapat dihentikan sementara.

“Saat ini penting bagaimana penyelenggaraan pendidikan baik di level dasar, menengah, dan tinggi bisa dilanjutkan. Tidak ada anak yang putus kuliah, tidak ada mahasiswa yang harus drop out (DO) karena persoalan biaya,” ujar Muhaimin saat dialog nasional dengan mahasiswa bertajuk Pandemi Tak Henti, UKT Kian Tinggi, melalui keterangan pers diterima, Kamis (2/9/2021).

Muhaimin pun meminta, Komisi X menyisir anggaran Pendidikan 20% APBN harus difokuskan pada program anggaran yang tepat sasaran. Dia ingin, biaya kuliah harus jadi prioritas, kebutuhan dasar yang harus diutamakan dibandingkan dengan kegiatan pendidikan lain yang tidak relevan pada penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi.

"Saat ini memang banyak dijumpai kasus mahasiswa yang kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Padahal di satu sisi pemerintah telah mengalokasikan skema bantuan UKT bagi mahasiswa," jelas dia.

Muhaimin berharap, agar persoalan UKT bisa segera diselesaikan. Caranya, dengsn terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan, baik Komisi X, Kemendikbudristek maupun kepada rektorat.

"Jadi sehingga kasus-kasus UKT di lapangan bisa terselesaikan dengan baik," harap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Kapolri Bebaskan Mahasiswa Pendemo UKT

Dalam kesempatan itu, Muhaimin mengaku kaget saat mengetahui ada lima mahasiswa di Madura yang ditahan setelah melakukan unjuk rasa terkait UKT. Dalam waktu dekat dirinya akan berkoordinasi dengan Kapolri untuk mencari jalan terbaik menyelesaikan kasus hukum lima mahasiswa tersebut.

"Saya cek ke Kapolri agar mereka yang ditahan di Madura segera dibebaskan. Karena mereka tidak boleh dilanjutkan karena mereka harus menjadi pemimpin ide,” dia menandasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.