Sukses

Menkes: Jakarta Sangat Babak Belur, Kita Agresifkan Vaksinasi Covid-19

Upaya vaksinasi Covid-19 secara agresif ini dilakukan untuk mengurangi beban fasilitas kesehatan di DKI Jakarta yang babak belur akibat lonjakan kasus corona.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pihaknya tengah mengebut vaksinasi Covid-19, terutama di zona merah seperti DKI Jakarta.

Menkes bahkan menyebut kondisi fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sedang babak belur akibat lonjakan kasus corona.

“DKI Jakarta karena yang sekarang sangat babak belur. Kita lagi agresif sekali melakukan vaksinasi untuk bisa mengurangi beban yang masuk ke rumah sakit, itu sekarang sudah lebih dari 60 persen,” kata Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX secara daring, Selasa (13/7/2021).

Saat ini, Budi menyebut sudah 20 persen atau 37 juta penduduk yang telah mendapat vaksin dosis pertama. Pihaknya memastikan akan mempercepat vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan komunal atau herd immunity.

“Vaksinasi kita mempercepat, angkanya tadi pagi 52 juta, Bapak-Ibu, suntik pertamanya 37 juta, 30 juta itu sekitar 20 persen dari target. Jadi per kemarin kita untuk suntik pertama sudah mencapai 20 persen dari target populasinya kita yang 181,5 juta. Karena ini sudah tembus 37 juta suntik pertamanya, yaitu 20 persen dari target populasi,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksinasi di Bali Capai 80 Persen

Budi menjelaskan terdapat dua provinsi tertinggi yang sudah melakukan vaksinasi, yakni Bali dan DKI Jakarta.

“Bali itu sudah hampir 80 persen rakyatnya mendapatkan suntikan pertama, karena Bali banyak AstraZeneca, memang suntikan keduanya baru 30 persen, karena butuh waktu tiga bulan,” ucapnya.

Meski demikian, Budi menyebut proses vaksinasi kerap menurun pada Sabtu dan Minggu, ntuk meningkatkan Kemenkes menggandeng TNI dan Polri.

“Memang hari Sabtu-Minggu itu selalu turun biasanya, ini yang sekarang saya tekan terus, agar bisa lebih cepat lagi dengan dibantu TNI-Polri, memang kembali lagi ketersediaan vaksin,” tandasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Boleh dan Tidak Boleh Sebelum - Setelah Vaksinasi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.