Sukses

Pengamat Sebut Orang Asli Papua Kerap Jadi Korban Kekejaman Teroris

Stanislaus Riyanta menilai, orang asli Papua terus menjadi korban kekejaman kelompok teroris di tanah Cenderawasih tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Intelijen dan Terorisme Stanislaus Riyanta menilai, orang asli Papua terus menjadi korban kekejaman kelompok teroris di tanah Cenderawasih tersebut.

Dia meyakini, tindakan mereka semakin tidak peduli akan nasib saudara sedarahnya sendiri demi ambisi pribadi.

"Cara-cara dan gerakan mereka sudah sesuai dengan definisi terorisme dalam UU No 5 Tahun 2018. Aksi ini juga dapat dinilai bahwa mereka semakin tertekan sehingga meningkatkan intensitas aksinya," kata Stanislaus dalam keterangn tertulis diterima, Senin (14/6/2021).

Stanislaus mendorong, agar sinergi aparat keamanan dengan masyarakat bisa semakin diperkuat. Mengingat aksi kekejaman kelompok teroris di Papua dapat mengancam kapan saja.

"Aparat keamanan harus hadir untuk melindungi masyarakat, dan masyarakat harus percaya penuh kepada aparat keamanan," kata dia.

Stanislaus megingat, insiden penembakan kepala kampung Patianus Kogoya, menjadi kisah tragis dialami pelajar asli Papua bernama Ali Mom yang menjadi korban Kebiadaban teroris di Papua.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rentetan Insiden

Diketahui, pada Jumat 4 Juni 2021 lalu, dilaporkan sebanyak tiga orang tewas dalam aksi teror yang dilakukan kelompok teroris di Papua. Salah satu di antaranya adalah Patianus Kogoya seorang kepala kampung di Nipuralome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Pria kelahiran Ilaga 14 Juli 1975 ini mengalami luka tembakan pada kepala bagian belakang.

Hal ini terungkap saat Kepala Kampung Kago, Denis Wonda bersama 9 temannya lainnya melaporkan adanya kejadian penembakan terhadap 6 Papua ke Polres Puncak. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia dan sisanya mengalami luka-luka.

Di saat bersamaan, Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait sejumlah bangunan di Bandara Aminggaru, Ilaga, yang dibakar kelompok teroris di Papua pada Kamis 3 Juni 2021. Kapolres berkoordinasi dengan pihak TNI untuk mengevakuasi para korban.

Dengan menumpang 1 truk, gabungan dari Satgas Pamtas Mobile Yonif 715/MTL dan Satgas Apter Persiapan Koramil Mayuberi yang dipimpin oleh Letda Ckm dr. Lonal M (Dokter Yonif R 715/MTL) berangkat dari Pos Satgas Apter Persiapan Koramil Mayuberi, Kampung Kago menuju Kampung Nipuralome. Setibanya di lokasi, Satgas mengevakuasi para korban ke Puskesmas Ilaga.

Dari Puskesmas itu dapat dipastikan identitas korban. Salah satunya, identitas Patianus Kogoya. Kemudian keluarga korban membawa jenazah ke Kampung Nipuralome dengan ambulan Puskesmas dan dikawal oleh pihak Polri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.