Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menolak rencana Kementerian Keuangan untuk mengenakan PPN terhadap sembako dan pendidikan.
Pihaknya mengerti situasi keuangan negara saat ini yang sedang berat, apalagi dengan pandemi Covid-19 menyebabkan target pajak tidak tercapai. Namun, jika PPN diterapkan di sembako dan pendidikan, jelas membebani rakyat.
Baca Juga
"Sehingga upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak tidak berbanding lurus dengan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Muzani dalam keterangannya, Minggu (13/6/2021).
Advertisement
Dia berharap, pemerintah melakukan evaluasi terhadap rencana PPN tersebut. Menurutnya, harus lebih memilih pemangkasan biaya yang dianggap tak perlu.
"Gerindra menyarankan agar pemerintah memperketat pembiayaan-pembiayaan yang dianggap pemborosan, termasuk menutup kemumgkinan kebocoran anggaran, dan memangkas biaya-biaya yang dianggap tidak perlu," ungkap Muzani.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Obyek Pajak Lain
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini menyarankan, agar pemerintah sebaiknya menerapkan objek pajak baru terhadap kegiatan-kegiatan atau barang-barang yang bukan menjadi prioritas kebutuhan rakyat.
"Gerindra menyarankan penerapan objek pajak baru itu lebih baik diterapkan kepada barang-barang atau jasa dari hasil aktivitas atau kegiatan pertambangan dan perkebunan, termasuk kegiatan korporasi lainnya," kata dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement