Sukses

Alasan Pemkot Bogor Undur Belajar Tatap Muka di Sekolah

Pemerintah Kota Bogor mengundur pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka tahap pertama di 43 sekolah untuk jenjang SD dan SMP.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor mengundur pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka tahap pertama di 43 sekolah untuk jenjang SD dan SMP.

Semula, uji coba belajar tatap muka mulai berlangsung Senin, 24 Mei 2021, namun ditunda pada 1 Juni 2021 mendatang.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, ada beberapa alasan uji coba pembelajaran tatap muka ditunda, salah satunya adalah belum seluruhnya guru tenaga pendidik divaksinasi Covid-19.

"Minggu depan kan dibuka bertahap, jadi tidak akan dibuka kalau tenaga pendidiknya belum divaksin," ucap Bima Arya, Kamis (27/5/2021).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor per 27 Mei 2021, tenaga kependidikan dan tenaga penunjang di instansi pendidikan jenjang TK sampai dengan perguruan tinggi yang sudah menjalani vaksinasi tercatat sebanyak 14.142 orang atau sebesar 84,4 persen, dari sebanyak 16.764 orang yang terdata.

"Jadi sekarang kita genjot terus (vaksinasi) ke tenaga pendidik supaya nanti semua bisa PTM," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi mengungkapkan, secara keseluruhan ada 73 sekolah dari jenjang SD dan SMP yang dinyatakan siap menjalani uji coba PTM. Sekolah tersebut sudah melewati serangkaian proses verifikasi dan visitasi beberapa kali.

"Prinsipnya 73 sekolah ini sudah siap PTM. Tapi karena ada langkah-langkah operasional yang harus dilakukan maka dilakukan bertahap. Kalau selama dua pekan ke depan pada uji coba tahap pertama tidak ada masalah, kita tambah ke sekolah lain. Kita terus verifikasi ungkap Hanafi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jam Belajar Hanya 3 Jam

Pelaksanaan uji coba belajar tatap muka di sekolah ini hanya berlangsung selama dua pekan. Jam belajar pun durasinya hanya tiga jam dan dilaksanakan secara bergantian. Ini agar tidak terjadi penumpukan yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19.

"Siswa yang masuk sekolah nanti harus memahami bahwa cara belajar di sekolah tak seperti dulu lagi. Maka dari itu, uji coba ini akan menjadi bahan adaptasi," terang Hanafi.

Sementara untuk sekolah lainnya yang belum mendapat giliran uji coba atau memang tidak masuk dalam daftar belajar tatap muka, masih menggunakan metode pembelajaran jarak jauh atau daring.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.