Sukses

Update Covid-19 Selasa 11 Mei: Positif 1.723.596, Sembuh 1.580.207, Meninggal 47.465

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Senin, 10 Mei 2021, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Selasa (11/5/2021) pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta Kasus baru positif Covid-19 bertambah 5.021 orang pada Selasa (11/5/2021). Sehingga jumlah keseluruhan terhitung sejak Maret 2020 menjadi 1.723.596 yang terkonfirmasi Covid-19.  

Penambahan tersebut diikuti juga dengan meningkatnya jumlah pasien sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.

Saat ini, data yang disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terkait kasus sembuh di Indonesia jumlahnya bertambah 5.592 orang. Sehingga kini totalnya telah mencapai 1.580.207 orang. 

Sementara, kasus kematian karena Covid-19 meningkat 247 orang. Maka secara nasional ada 47.465 orang yang meninggal akibat terpapar virus Corona.

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Senin, 10 Mei 2021, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Selasa (11/5/2021) pada jam yang sama.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Indonesia Kirim Bantuan Oksigen ke India

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa bantuan tabung berisi oksigen ke India tidak akan mengganggu pasokan oksigen di dalam negeri, karena produksi gas oksigen RI yang melimpah.

"Ini sudah mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri, jadi tidak akan mengganggu pasokan oksigen nasional," ujar Airlangga saat menghadiri acara Pelepasan Bantuan Tabung Gas Berisi Oksigen ke India di Cikande, Serang, Banten. 

Airlangga mengatakan, Indonesia juga sama sekali tidak berharap adanya kenaikan kasus COVID-19 di tanah air. Untuk itu, masyarakat perlu memperketat porotokol kesehatan, terlebih saat Hari Raya Idul Fitri.

"Kami sama sekali tidak mengharapkan gelombang COVID-19 di Indonesia. Untuk itu jangan mudik, tetap terapkan protokol kesehatan,” ungkap mantan Menteri Perindustrian tersebut.

Airlangga pun berharap, agar kejadian di India dapat menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia, agar selalu waspada dan terus mengedepankan langkah antisipatif . 

Pada tahap pertama, bantuan berasal dari inisiatif industri gas oksigen serta industri petrokimia dan industri tekstil yang berasal dari India.

Adapun rincian daftar partisipasi industri dalam pengiriman bantuan tersebut adalah sebagai berikut Asosiasi Gas Industri Indonesia dan PT Samator yang telah melakukan koordinasi pengadaan tabung dan isi Oksigen untuk 3.400 tabung.

3 dari 3 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.