Sukses

Golkar Gelar Diskusi Daring Perkuat Kebijakan Geopolitik Indonesia

Partai Golkar melalui Golkar Institute menggelar diskusi secara daring yang salah satunya membahas kebijakan geopolitik Indonesia ke depan.

Liputan6.com, Jakarta Partai Golkar melalui Golkar Institute menggelar diskusi secara daring yang salah satunya membahas kebijakan geopolitik Indonesia ke depan.

"Golkar Institute akan mengadakan kajian geo-politik ini secara rutin dengan menghadirkan narasumber berkualitas” kata Ketua Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily dalam keterangan yang diterima, Rabu (13/1/2021).

Adapun kali ini diskusi ini menghadirkan Profesor Kishore Mahbubani, guru besar terkemuka dari National University of Singapore. Selain itu, turut juga dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto.

Hadir pula, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekjen DPP Partai Golkar, Lodewijk F Paulus, Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin, serta Erwin Aksa dan dipandu Rizal Mallarangeng.

"Seharusnya, pada bulan Januari 2021 ini kami menggelar kursus pendidikan Pemerintahan bagi Kepala Daerah Terpilih Pilkada 2020. Namun, karena kebijakan PPKM Jawa-Bali, kegiatan ini ditunda pelaksanaannya pada awal Februari 2021," kata Ace.

Dalam kesempatan itu, Mahbubani menyampaikan Indonesia harus terus mendorong kerja sama dalam wadah ASEAN untuk memperkuat kerjasama ekonomi, baik dengan Amerika Serikat dan Cina.

"ASEAN dengan 10 negara anggotanya dan 650 juta penduduk memiliki posisi yang strategis dalam menentukan arah ekonomi dunia ke depan," jelas dia.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Di Tengah Persaingan AS dan China

Menurut Mahbubani, situasi sekarang terjadi perseteruan geopolitik antara AS dan Cina, yang diprediksinya masih akan berlangsung selama 10 tahun ke depan.

Karena itu, Dia menyarankan agar Indonesia dan negara-negara lain di dunia untuk tetap netral.

"Pesan yang harus disampaikan secara jelas adalah, jangan paksa kami untuk memihak pada AS atau China. Tapi kami ingin menjaga hubungan baik dengan keduanya," jelas dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.