Sukses

Cuaca Bagus, TNI AU Optimistis Temukan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

TNI AU menerjunkan 150 personel dan tiga armada untuk mambantu mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 via udara.

Liputan6.com, Jakarta - TNI AU menyiapkan sejumlah armada untuk membantu proses pencarian dan evakuasi via udara terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu diduga terjatuh di perairan Kepulauan Seribu setelah hilang kontak pada Sabtu sore 9 Januari 2021. 

Asops Kasau, Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi menyatakan bahwa situasi cuaca pada saat pencarian perdana pesawat Sriwijaya Air SJ 182 cukup baik untuk menyisir lokasi-lokasi yang telah ditentukan.

"Faktor cuaca bagus, kita lihat seperti ini over case ketinggian hingga 1.800 sampai 2.000, tapi di bawah itu cukup bagus," kata Henri saat jumpa pers, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Minggu (10/1/2020).

Henri menambahkan, untuk kondisi angin pun cukup stabil dan tenang, sehingga sangat mendukung melakukan proses pencarian via udara.

"Untuk pencarian angin saya kira kalem tidak ada awan sibi yang membahayakan untuk membantu pencarian dari udara," katanya.

Berdasarkan pantauan merdeka.com, terdapat empat pesawat yang disiapkan di lapangan pacu Halim Perdana Kusuma, yakni pesawat CN295, Helikopter Super Puma Nas 332, dan Helikopter Carakal 752, sementara satu pesawat Super Puma Nas 752 milik Basarnas yang telah siap sejak pukul 06.50 WIB.

"Keterlibatan TNI dalam pencarian pesawat Sriwijaya, membantu BNPB atau Sarnas ke lokasi jatuhnya pesawat itu dari ruang udara, kita atur dari posko di Lanud Halim ini. Jadi proses pencarian lewat udara lebih akan lebih terkoordinasi dan keselamatanya," kata Henri.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

TNI AU Terjunkan 150 Personel

Henri menuturkan bahwa pada kegiatan proses pencarian kali ini, telah disiapkan sekitar 150 personel dari TNI AU. Operasi akan berlangsung sekitar tujuh hari sejak hari ini, Minggu (10/1/2021).

"Ini akan terus berkembang melihat perkembangan di lokasi, waktu menyesuaikan badan SAR Nasional. Kita mensupport badan SAR Nasional selama 7 hari mungkin bisa," katanya.  

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.