Sukses

Menkes: Pemerintah Telah Menyiapkan Sebanyak 426 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Vaksinasi Covid-19 akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan serta petugas pelayanan publik.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan setidanya butuh waktu 3,5 tahun untuk melakukan vaksinasi Covid-19 ke warga dunia. Budi sendiri menargetkan 181 juta warga Indonesia harus divaksin untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).

"Kira-kira butuh waktu 3,5 tahun untuk vaksinasi semuanya,'' kata Budi dikutip dari situs Kemkes.go.id, Sabtu (2/1/2021).

Dia menjelaskan untuk mencapai herd immunity, pemerintah telah menyiapkan sebanyak 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta penduduk Indonesia. Sesuai dengan standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), nantinya masing-masing penduduk akan disuntik vaksin Covid-19 dua kali.

"Kami menyiapkan buffer stock sebanyak 15 persen, jadi total yang kita butuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin,'' ujarnya.

Adapun untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan serta petugas pelayanan publik. Sementara itu, tahap kedua untuk masyarakat rentan di daerah dengan risiko penularan tinggi dan masyarakat lainnya dengan pendekatan kluster serta ketersediaan vaksin.

Pemerintah membeli vaksin Covid-19 melalui 5 jalur yakni, empat produsen berasal dari bilateral. Keempatnya antara lain, Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Jerman-Amerika, AstraZeneca dari Swiss-Inggris. Sedangkan, satu lagi melalui multilateral yaitu, COVAX/GAVI dari aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHO dan CEPI.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Terkait Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komunikas Intens

Budi menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi secara intena dengan produsen vaksin Covid-19. Hal ini mengingat saat ini vaksin menjadi komoditas yang paling diperebutkan oleh seluruh negara di dunia.

''Karena memang ini belum ada barangnya, kita harus siap-siap. Jadi ada isu kemanusiaan disini, itu sebabnya kita agresif mencari vaksin, meski vaksinnya belum terbukti kita sudah DP duluan. Kenapa? Karena nanti kita ngak kebagian,'' jelasnya.

Dia berharap vaksin-vaksin tersebut segera tiba di Indonesia, sehingga bisa segera dilakukan penyuntikan bagi 181 juta penduduk Indonesia. Khususnya, para tenaga kesehatan yang selama 10 bulan ini telah berjuang di garda terdepan menangani Covid-19.

''Terima kasih temen-temen telah berjuang merawat pasien, saya sendiri merasakan ternyata memakai APD itu lama dan panas, bukanya juga susah mesti mandi juga agar aman, saya terus terang bangga dengan perjuangan teman-teman,'' tutur Budi Gunadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.