Sukses

Masa Penyembuhan Pasien Covid-19 Melambat, Virus Corona Bermutasi?

Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi, Anthony Tulak mengungkapkan adanya perlambatan masa penyembuhan pasien positif Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi, Anthony Tulak mengungkapkan adanya perlambatan masa penyembuhan pasien positif Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini diduga karena virus Covid-19 yang mulai bermutasi.

"Diduga karena virusnya sudah mulai bermutasi, lebih lama pengobatannya. Ini untuk pasien yang dirawat, tentunya yang bergejala," kata Anthony kepada awak media, Rabu (2/11/2020).

Menurut dia, rata-rata pasien Covid-19 sebelumnya bisa sembuh dalam jangka waktu kurang lebih satu minggu. Namun kini mayoritas pasien positif membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh, tepatnya sejak Agustus 2020.

"Di bulan April sampai Juli itu tingkat kesembuhan cepat, 5-8 hari sudah sembuh. Kalau sekarang ini lebih panjang, lebih dari 10-14 hari," paparnya.

Bahkan, lanjut Anthony, sempat ditemukan beberapa kasus pasien Covid-19 yang masa penyembuhannya mencapai tiga minggu hingga satu bulan.

"Jadi virus itu kan mutasi masa inkubasi 14 hari sudah lebih dari itu, bisa lebih dari 21 hari. Bahkan sampai sebulan ada yang masa penyembuhannya," ungkap dia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perlu Kajian Mutasi Covid-19

Meski demikian, sambungnya, masih dibutuhkan kajian lebih lanjut untuk membuktikan secara ilmiah mengenai dugaan mutasi virus Covid-19.

"Tapi itu perlu kajian ilmiah penelitian," tegas Anthony.

Ia menambahkan, untuk pasien terkonfirmasi tanpa gejala, tetap bisa menjalani isolasi mandiri dengan pantauan dari petugas medis Puskesmas setempat.

"Yang bergejala tentunya yang dirawat. Kalau tidak bergejala itukan ringan, ditangani tim Puskesmas dengan isolasi mandiri," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.