Sukses

Rizieq Shihab Tawarkan Rekonsiliasi, Nasdem: Salah Jokowi ke Dia Apa?

Gus Choi menegaskan tidak pernah pemerintah melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Sehingga tuduhan miring tersebut adalah keliru jika disematkan ke pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta Politikus Partai Nasdem Achmad Effendy Choirie menilai ajakan rekonsiliasi antara pemerintah dengan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab merupakan hal yang aneh. 

Menurut pria yang akrab disapa Gus Choi itu pemerintah tidak perlu rekonsiliasi karena memang tidak ada masalah dengan Rizieq Shihab.

"Memang salahnya Presiden Jokowi apa kepada Habib Rizieq? Rizieq kan karena ulahnya sendiri, karena dia selalu menyalahkan pemerintah terus menerus," kata Gus Choi kepada wartawan, Kamis (12/11/2020).

Gus Choi juga menilai aneh orang yang selama ini selalu mengkritisi Presiden Jokowi, tiba-tiba mengajak rekonsiliasi.

"Dia (Rizieq) tidak melihat kelebihan pemerintah tapi melihatnya negatif terus yang itu dicari-cari menurut dia. Nah kok ngajak rekonsiliasi, terus gimana?" tanyanya.

Gus Choi menegaskan tidak pernah pemerintah melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Sehingga tuduhan miring tersebut adalah keliru jika disematkan ke pemerintah.

"Jadi jangan diplintir lagi seolah Jokowi mengkriminalisasi ulama. Itu kan kebohongan yang luar biasa kepada publik," katanya.

"Mengkriminalisasi ulama itu pembalikan fakta yang luar biasa. Berarti kebohongan kepada publik yang luar biasa," tambahnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Masalah dengan Pemerintah

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko juga mempertanyakan ajakan rekonsiliasi dari Rizieq. "Menurut saya apa yang direkonsiliasi dengan Pak Habib Rizieq. Kita tidak ada masalah," ujar Moeloko.

Dalam kanal YouTube FrontTV, Rizieq berbicara soal peluang rekonsiliasi dengan pemerintah. Dia menegaskan rekonsiliasi bisa terjadi jika adanya dialog bersama dan dia meminta pemerintah membebaskan sejumlah ulama dan aktivis dari penahanan, seperti Abu Bakar Ba'asyir dan Bahar bin Smith.

"Tidak ada rekonsiliasi tanpa dialog. Dialog itu penting dan tidak boleh penguasa itu tangkap kanan, tangkap kiri. Kriminalisasi sudah enggak boleh," kata Rizieq.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.